TOPNEWS62.COM, Serang, Jumat, 17 Oktober 2025 Di tengah sunyi kampung Pasir Katimaha, Desa Cimaung, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, berdiri sebuah pondok sederhana yang menjadi tempat tumbuhnya harapan-harapan masa depan. Pondok Pesantren Al-Mubarokah namanya. Di sana, para santri yang berasal dari keluarga kurang mampu menapaki jalan pendidikan dengan penuh keterbatasan — namun juga dengan semangat kemandirian yang luar biasa.

Para santri di pesantren ini tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga diajarkan hidup mandiri sejak dini. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, mereka membawa beras sendiri dari rumah dan memasaknya secara bergiliran. Namun, keterbatasan ekonomi sering membuat bekal beras mereka cepat habis.

> “Ketika kehabisan beras kami terkadang harus memasak pisang rebus untuk dimakan,” tutur Aji Saputra, salah satu santri dengan suara lirih namun tetap penuh rasa syukur.

Kondisi inilah yang mengetuk hati Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Banten untuk hadir dan menyalurkan bantuan beras kepada para santri, Jumat (17/10). Senyum lepas dan tawa riang langsung merekah di wajah-wajah para santri ketika puluhan karung beras disalurkan.

> “Alhamdulillah sekarang sudah banyak beras, terima kasih BMH,” sambung Aji dengan wajah ceria, menghapus sejenak letih perjuangan yang mereka lalui.

Ustadz Rohidin, selaku pimpinan pondok, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam kepada para donatur yang telah membantu.

> “Saya sangat berterima kasih kepada donatur BMH yang sudah memberikan bantuan beras. Semoga Allah lapangkan rezekinya dan kabulkan semua harapannya,” ucapnya penuh haru, disambut amin serempak oleh para santri.

Sementara itu, Roni Hayani, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Banten, menegaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk kepedulian BMH terhadap masa depan generasi bangsa.

> “Santri adalah generasi penerus yang akan membawa cahaya di masa depan. Melalui program ini, kami ingin memastikan mereka tetap bisa belajar tanpa harus memikirkan apakah mereka bisa makan hari ini,” jelasnya.

Bantuan beras mungkin terlihat sederhana. Namun di balik setiap butirnya, tersimpan doa dan harapan agar para santri ini bisa terus menimba ilmu, tumbuh menjadi pribadi tangguh, dan kelak kembali membangun negeri./rhy