Sinergi Syariah Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Ekonomi Inklusif

TOPNEWS62.COM, SERANG – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar Seminar Nasional bertajuk “Sinergi dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Mewujudkan Ekonomi Inklusif”, pada Kamis (16/10/2025), di Auditorium FEBI UIN SMH Banten.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Prof. Dr. Budi Sudrajat, M.A., Dekan FEBI UIN SMH Banten, dan Sigit Iko Sugondo, Co-Founder Brisma Institute sekaligus praktisi pemberdayaan masyarakat.
Dalam paparannya, Prof. Budi menekankan bahwa tantangan sosial-ekonomi di Provinsi Banten masih cukup besar, terutama terkait tingginya angka pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan pendapatan antarwilayah. Ia menegaskan pentingnya peran aktif akademisi dan pelaku ekonomi syariah dalam menciptakan sistem ekonomi yang adil dan berkeadilan sosial.
“Ekonomi syariah tidak hanya berbicara tentang halal dan haram transaksi, tetapi juga menyangkut keadilan distribusi, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Inilah esensi ekonomi Islam yang harus diwujudkan di Banten,” ujar Prof. Budi.
Sementara itu, Sigit Iko Sugondo menyoroti pentingnya rekayasa faktor produksi sebagai strategi utama dalam mengentaskan kemiskinan. Menurutnya, kemiskinan di pedesaan sering kali disebabkan oleh keterbatasan akses terhadap lahan, modal, teknologi, pasar, dan kelembagaan.
“Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari penguatan faktor produksi. Ketika masyarakat memiliki akses terhadap sumber daya, mereka tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi berubah menjadi pelaku produktif yang mandiri,” jelas Sigit.
Ia menambahkan, sinergi antara akademisi, lembaga keuangan syariah, pemerintah, dan organisasi zakat merupakan langkah strategis untuk membangun ekosistem ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Seminar ini dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri atas dosen, mahasiswa, praktisi ekonomi syariah, serta perwakilan lembaga zakat dan pemerintah daerah. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya kepedulian terhadap pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat pembangunan ekonomi inklusif berbasis nilai-nilai Islam.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian diskusi strategis untuk memperkuat peran kampus sebagai motor penggerak inovasi sosial-ekonomi dan pemberdayaan masyarakat berbasis syariah di Banten dan wilayah Indonesia lainnya.