BMH Dampingi Yakub Menyempurnakan Iman di Balik Jeruji Besi

TOPNEWS62.COM, TERNATE – Di balik dinding Lapas Kelas II A Ternate, kisah hidayah menyentuh hati kembali terukir. Yakub, seorang warga binaan berusia 50 tahun, menemukan cahaya iman dan keberanian untuk meneguhkan keyakinannya dengan memeluk Islam. Tak berhenti di situ, ia pun bertekad menyempurnakan keislamannya dengan menjalani khitan.
Langkah Iman yang Dilandasi Perenungan
Perjalanan spiritual Yakub tak terjadi seketika. Ia melalui masa panjang perenungan dan pencarian kebenaran. Dalam keyakinan lamanya, ia pernah membaca tentang perintah khitan, tetapi jarang melihat praktiknya. Namun, saat mengenal Islam, ia menemukan konsistensi umat dalam menjalankan syariat tersebut.
“Setelah saya mengenal Islam, saya melihat umat Islam melaksanakan perintah itu dengan penuh keyakinan,” tutur Yakub dengan suara bergetar. “Dari situlah saya yakin bahwa Islam adalah agama yang lurus.”
Keyakinan mendalam itu pun mendapat sambutan hangat. Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Maluku Utara, bekerja sama dengan Ikatan Penyuluh Agama Islam Republik Indonesia (IPARI), segera merespons keinginan tulus Yakub.
Momen Khitan yang Penuh Haru
Rabu, 15 Oktober 2025, ruang pembinaan Lapas Kelas II A Ternate menjadi saksi momen bersejarah itu. Tim medis dan relawan BMH hadir membantu proses khitan dengan dukungan penuh dari pihak lapas. Suasana yang semula hening berubah menjadi hangat dan sarat makna.
Lebih dari Sekadar Layanan Medis
Menurut Nurhadi, Kepala Perwakilan BMH Maluku Utara, kegiatan “Khitan Berkah” ini bukan sekadar bantuan medis, melainkan bentuk nyata dakwah dan pendampingan spiritual.
“Kami di BMH berkomitmen untuk hadir mendampingi para mualaf. Pendampingan ini mencakup bimbingan iman, spiritual, hingga membantu mereka memenuhi syariat,” ujar Nurhadi.
Kegiatan ini pun membawa dampak positif bagi warga binaan lainnya. Mereka menyaksikan langsung semangat Yakub dalam memperkuat keislaman, yang menumbuhkan rasa haru sekaligus inspirasi.
Senyum Bahagia Seorang Mualaf
Selesai prosesi, Yakub tampak lega dan bahagia. Wajahnya memancarkan ketenangan yang sulit disembunyikan. “Alhamdulillah, saya sangat senang bisa dikhitan,” ucapnya tulus. “Ini menjadi langkah awal saya untuk benar-benar hidup sebagai seorang muslim.”
Kisah Yakub menjadi pengingat bahwa hidayah bisa datang di mana saja bahkan di balik jeruji besi. Melalui kepedulian dan sentuhan dakwah, cahaya iman mampu menembus batas, membawa harapan baru bagi siapa pun yang berani melangkah menuju kebenaran./Herim