TOPNEWS62.COM, SERPONG – Puluhan santri di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Firdaus, Serpong, kini menghadapi kondisi sulit setelah fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) mereka rusak parah akibat badai yang melanda wilayah tersebut sepekan lalu. Harapan untuk pemulihan kini bergantung pada kepedulian bersama.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025, saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan Kampung Jaletreng, Kelurahan Serpong. Selain menumbangkan sejumlah pohon di beberapa titik, badai juga merusak atap fasilitas MCK para santri hingga jebol dan tak dapat digunakan lagi.

Pihak pesantren segera melakukan upaya darurat memperbaiki kerusakan, namun kondisi bangunan ternyata jauh lebih parah dari perkiraan. Struktur atap harus dibongkar total dan diganti dengan material baru. Sayangnya, keterbatasan dana menjadi kendala utama. Donasi yang terkumpul baru mencapai Rp1 juta, jumlah yang masih jauh dari cukup untuk memulai perbaikan menyeluruh.

Melihat kondisi ini, pengurus pesantren menghubungi Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Banten untuk meminta dukungan. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Prodaya BMH Banten langsung meninjau lokasi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Rombongan dipimpin oleh Kepala Divisi Prodaya BMH Banten, Roni Hayani.

“Dengan kondisi darurat begini, mau tidak mau para santri masih menggunakan MCK tersebut karena tidak ada alternatif lain,” ungkap Pimpinan Pesantren, Ustadz Nurdin Mustamin.

Roni Hayani menegaskan bahwa perbaikan fasilitas MCK ini bukan hanya soal membangun fisik, tetapi juga bagian dari menjaga kesehatan dan semangat para penghafal Al-Qur’an.

“Perbaikan fasilitas ini bukan sekadar membangun kembali atap, melainkan juga merawat harapan dan semangat belajar anak-anak bangsa. Bersama mari kita bersinergi melakukan perbaikan,” ujarnya.

BMH Banten pun mengajak masyarakat luas untuk turut serta membantu proses perbaikan agar para santri dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman. */Herim