Tetap Tenang dan Fokus: Menyikapi Jika Ada yang Tidak Menyukai Kita

TOPNEWS62.COM, DEPOK – Dalam perjalanan hidup, tak semua orang akan menyukai kita. Ada yang awalnya bersimpati lalu berubah menjauh, ada pula yang dulu tidak suka kini justru menjadi sahabat dekat. Itulah dinamika kehidupan. Bahkan sosok besar seperti Cristiano Ronaldo pun pernah tidak disukai oleh Andrea Pirlo. Artinya, ketidaksukaan adalah hal wajar yang bisa dialami siapa saja.
Sebagian orang mungkin bertanya, “Bagaimana kalau ada yang tidak suka dengan saya?” Jawabannya sederhana: santai saja. Suka atau tidak suka itu urusan perasaan, dan perasaan manusia sangat mudah berubah.
Nabi Muhammad SAW pun pernah dibenci oleh kaum Quraisy, namun beliau tidak berhenti berdakwah. Justru dari kebencian itu, muncul kekuatan untuk semakin teguh menyampaikan kebenaran. Seiring waktu, sebagian dari mereka yang dulu membenci justru berbalik arah menjadi pengikut setia, bahkan membela beliau dengan sepenuh hati.
Fokus pada Hal yang Penting
Pelajaran dari kisah tersebut jelas: tetaplah fokus. Fokus pada hal-hal yang penting dan bermanfaat. Jika ada yang tidak menyukai kita, biarkan saja. Waktu akan berjalan, dan sering kali kebencian itu memudar dengan sendirinya.
Tetaplah tenang, jangan terpancing emosi, dan jaga sikap elegan serta profesional. Dalam dunia kerja misalnya, kita bisa menjaga jarak seperlunya tanpa harus bermusuhan. Hindari interaksi yang tidak perlu, namun tetap tunjukkan sikap positif dan saling menghormati.
Bagaimana bila orang tersebut terus menyebarkan hal negatif tentang kita? Abaikan. Jangan beri ruang di pikiranmu. Kembalilah fokus pada hal-hal yang membuatmu tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Lupakan dan Maafkan
Hidup memang tidak lepas dari ujian berupa orang-orang yang tidak menyukai kita. Bahkan Nabi Yusuf AS pun mengalaminya. Saudara-saudaranya pernah berbuat zalim karena iri dan benci. Namun ketika takdir membalikkan keadaan, Yusuf yang menjadi bendahara Mesir justru memaafkan mereka dengan tulus.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Yusuf ayat 92:
“Dia (Yusuf) berkata: ‘Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.’”
Sikap itu menjadi teladan abadi: lupakan masa lalu, maafkan kesalahan orang lain, dan jadikan semua pengalaman itu sebagai pelajaran untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pada akhirnya, tujuan hidup kita hanyalah satu beribadah kepada Allah SWT. Dan salah satu bentuk ibadah terbaik adalah menjaga hati agar tetap bersih dari dendam dan kebencian.
Penulis: Mas Imam Nawawi