HKAN 2024: Boyolali Jadi Pusat Konservasi Alam untuk Generasi Muda
TOPNEWS62.COM, Peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 berlangsung meriah di Alun-Alun Kidul Boyolali, Jawa Tengah, pada 29 Agustus 2024. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, hadir secara langsung untuk memimpin acara tersebut. Dalam sambutannya, Menteri Siti menekankan pentingnya HKAN sebagai momentum strategis untuk membudayakan konservasi alam di tengah masyarakat Indonesia.
“HKAN bukan sekadar peringatan, tetapi sebuah gerakan yang mengakar pada budaya bangsa untuk melindungi kekayaan alam kita,” ujar Menteri Siti. Perayaan ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan "Road to HKAN 2024" yang dimulai sejak 16 Juli 2024 di Jakarta, dan telah membawa pesan penting tentang kelestarian alam ke berbagai penjuru negeri.
HKAN sendiri telah menjadi agenda tahunan yang diperingati setiap 10 Agustus sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009. Tahun ini, Boyolali dipilih sebagai lokasi puncak peringatan karena daerah ini menjadi rumah bagi dua taman nasional yang memiliki nilai ekologis tinggi, yaitu Taman Nasional Gunung Merbabu dan Taman Nasional Gunung Merapi.
Menteri Siti mengapresiasi seluruh pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Boyolali, yang telah memberikan dukungan penuh terhadap terselenggaranya HKAN 2024. Ia juga menyampaikan bahwa Boyolali telah memberikan kontribusi penting bagi perkembangan kebijakan lingkungan di tingkat nasional, khususnya dalam pengelolaan sampah dan pengembangan kampung iklim.
Tema HKAN tahun ini, "Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia," menggambarkan upaya untuk melibatkan anak muda dalam gerakan konservasi. Dengan slogan "Youth for Sustainable Nature," peringatan ini mengajak generasi muda yang kreatif dan adaptif terhadap teknologi untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita harus memberikan ruang dan kesempatan bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam konservasi alam. Mereka adalah kunci keberlanjutan masa depan lingkungan kita,” kata Menteri Siti dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan itu, Menteri Siti juga menggarisbawahi tantangan global yang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Menurutnya, Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan ini, salah satunya melalui program Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan rencana jangka panjang untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060.
Menteri Siti juga dengan bangga mengumumkan kabar baik dari dunia konservasi Indonesia. Enam anggota baru dari spesies kunci yang dilindungi telah lahir di berbagai kawasan konservasi di Indonesia. Mereka adalah:
- ESTU, Badak jawa betina, lahir di Taman Nasional Ujungkulon pada Agustus 2023.
- WIRAWONO, Badak jawa jantan, lahir pada 17 Mei 2024 di Taman Nasional Ujungkulon.
- SYAUQI, Badak jawa jantan, lahir pada 27 Juni 2024 di Taman Nasional Ujungkulon.
- SURYA, Banteng jawa jantan, lahir pada 9 Agustus 2024 di Taman Nasional Baluran.
- LESTARI, Banteng jawa jantan, lahir pada 13 Agustus 2024 di Taman Nasional Baluran.
- SANUR, Orangutan sumatera jantan, lahir pada 23 Agustus 2024 di Taman Nasional Bukit Tigapuluh.
Menteri Siti mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian satwa-satwa tersebut di habitat aslinya. “Peringatan HKAN 2024 ini bukan hanya ajang selebrasi, tetapi juga refleksi atas apa yang telah kita capai dan tantangan ke depan. Mari kita lanjutkan perjuangan menjaga alam demi generasi mendatang,” tutupnya dengan penuh harap.