Home > Bisnis

BPJPH Dorong UMKM Jogja Bersertifikat Halal Lewat Gelaran Jogja Halal Market 2025

Halal bukan hanya untuk umat Muslim. Bahkan produsen halal terbesar saat ini banyak berasal dari China. Karena itu penting mengedukasi pelaku UMKM agar produknya bersertifikat halal.
Dok. BPJPH
Dok. BPJPH

TOPNEWS62.COM, YOGYAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI terus memperkuat komitmen dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikat halal. Komitmen tersebut ditegaskan Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, dalam kegiatan Jogja Halal Market 2025 yang digelar di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).

Kegiatan yang menjadi bagian dari roadshow Halal 20 ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal BPJPH Abd Syakur, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Trisaktiyana, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Agus Mulyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kadri Renggono, serta Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY Teguh Suhada.

Dalam sambutannya, Aqil Irham menegaskan pentingnya percepatan sertifikasi halal bagi produk UMKM.

“Produk halal kini terus berkembang di berbagai negara. Jika UMKM kita tidak segera bersertifikat halal, maka akan tertinggal,” ujarnya.

Menurut Aqil, sertifikasi halal menjadi kunci dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk.

“Dengan sertifikat halal, produk UMKM lebih mudah diterima pasar dan memperluas jangkauan konsumen. Terlebih di Yogyakarta, daerah wisata dengan beragam kuliner khas,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa halal kini telah menjadi bagian dari gaya hidup global.

“Halal bukan hanya urusan umat Islam, tapi sudah menjadi lifestyle dunia dan standar mutu yang meningkatkan nilai ekonomi,” jelas Aqil.

Aqil mengingatkan bahwa mulai Oktober 2026 mendatang akan diberlakukan kewajiban sertifikasi halal sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal (JPH).

“Kami mengajak para pelaku UMK di Jogja untuk memanfaatkan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) dari BPJPH yang masih tersedia bagi satu juta pelaku usaha,” ajaknya.

Sementara itu, Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Trisaktiyana mengapresiasi pelaksanaan Jogja Halal Market 2025 serta dukungan BPJPH bagi pengembangan UMKM di DIY.

“Halal bukan hanya untuk umat Muslim. Bahkan produsen halal terbesar saat ini banyak berasal dari China. Karena itu penting mengedukasi pelaku UMKM agar produknya bersertifikat halal,” ujar Trisaktiyana.

Ia menambahkan, Pemda DIY siap berkolaborasi mendukung program tersebut.

“Kami berterima kasih atas program Sertifikasi Halal Gratis yang sangat bermanfaat. Pemerintah Daerah DIY siap berkolaborasi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal BPJPH Abd Syakur dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi DIY.

“Jogja Halal Market 2025 merupakan bagian dari roadshow Halal 20. Melalui kegiatan ini, kami memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, dinas, LPH, LP3H, pendamping PPH, dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program sertifikasi halal,” katanya.

Melalui Jogja Halal Market 2025, BPJPH berharap seluruh produk UMKM di Yogyakarta dan sekitarnya yang termasuk kategori wajib bersertifikat halal dapat segera memenuhi ketentuan tersebut. Langkah ini diharapkan memperkuat daya saing produk lokal dan memperluas kontribusi sektor halal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

× Image