BSI Perkuat Penetrasi Keuangan Syariah Melalui Digitalisasi Layanan
TOPNEWS62.COM, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus menggencarkan strategi digitalisasi untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Upaya ini diwujudkan BSI melalui serangkaian inisiatif, termasuk pengembangan aplikasi BSI Mobile yang menawarkan kemudahan akses, efisiensi, dan keterjangkauan bagi berbagai lapisan masyarakat.
Saut Parulian Saragih, SEVP Digital Banking BSI, menekankan bahwa sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan layanan keuangan syariah. Menurut data Bank Indonesia 2023, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia kini mencapai 28,01%, meningkat 20,21% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Peningkatan ini mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan keuangan syariah, yang menjadi momentum baik bagi pertumbuhan perbankan syariah di Tanah Air," kata Saut.
Namun, menurut Saut, besarnya peluang ini juga diiringi dengan tantangan yang tak kalah besar. "Kami perlu tanggap dan adaptif terhadap teknologi digital agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih luas. BSI saat ini memegang pangsa pasar 40% di sektor perbankan syariah, sehingga kami berkomitmen untuk menjadikan layanan kami mudah diakses, berbasis teknologi, dan bermanfaat bagi semua kalangan," tambahnya.
Saut menyoroti bahwa untuk tetap kompetitif di tengah persaingan dengan industri keuangan lainnya, BSI harus terus mengembangkan digitalisasi layanan. Dukungan regulasi pemerintah, pertumbuhan nasabah, serta peningkatan bisnis di sektor UMKM dan Wealth Management turut membuka peluang besar bagi BSI untuk memperluas pasar.
Guna merespons tantangan tersebut, BSI terus mengembangkan e-channel terintegrasi yang meliputi BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM, BSI CMS, dan BSI Agen. Hingga kini, 97,94% dari total transaksi di BSI telah beralih ke e-channel, sementara sisanya masih dilakukan di teller cabang.
Aplikasi BSI Mobile kini semakin lengkap dengan berbagai fitur yang mendukung kebutuhan sosial, spiritual, finansial, dan gaya hidup pengguna. Di dalamnya terdapat layanan QRIS, fitur Islami seperti jadwal salat, ZISWAF, pembiayaan online, gadai emas, cicilan emas, pembayaran e-commerce, dan top up e-wallet, sehingga BSI Mobile menjadi aplikasi yang mendampingi pengguna dalam berbagai aspek kehidupan.
Seiring dengan pengembangan fitur, jumlah pengguna BSI Mobile tumbuh pesat hingga kuartal III/2024, dengan peningkatan sebesar 28,34% (year on year/yoy), mencapai lebih dari 7,57 juta pengguna. “BSI Mobile terus berkembang dan hadir dengan keunikan sebagai aplikasi yang mampu mendampingi sosial dan spiritual pengguna. Salah satu fitur unggulan kami adalah ZISWAF, yang menjadi salah satu daya tarik utama,” ujar Saut.
Hingga September 2024, transaksi ZISWAF di BSI Mobile mencapai Rp96 miliar, meningkat 31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, BSI tengah mengembangkan BSI Mobile menjadi superApps, yang memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan keuangan syariah dari mana saja dan kapan saja. “Kami akan terus memperkuat kolaborasi dengan platform lain, termasuk e-wallet, e-commerce, crowdfunding, payment system aggregator, dan comparison platform. Melalui kolaborasi ini, kami berupaya menciptakan ekosistem yang lebih inovatif dan terintegrasi, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan keuangan syariah,” tutup Saut.
Inisiatif digitalisasi yang terus berkembang ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia serta menjadikan BSI sebagai pelopor dalam layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan teknologi.