Home > Nasional

Gempa Poso, Kepala BNPB: Perkuat Struktur Bangunan dan Ketahanan Rumah

BNPB bersama BPBD setempat terus melakukan langkah cepat pemulihan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan, serta mengikuti informasi dari sumber terpercaya
Dok. BNPB
Dok. BNPB

TOPNEWS62.COM, POSO – Gempa bumi berkekuatan M5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah, sekolah, dan rumah ibadah. Sehari setelah kejadian, Senin (18/8), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., langsung meninjau lokasi terdampak.

Kunjungan pertama dilakukan ke SDN 01 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Sejumlah plafon ambruk hingga menimpa meja dan kursi kelas, sehingga aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara. Suharyanto kemudian berdialog dengan warga di Kantor Desa Tangkura. Kehadiran pemerintah, menurut warga, memberi dorongan semangat di tengah situasi darurat.

Dalam dialog itu, Suharyanto meminta warga memeriksa kembali kondisi rumah pascagempa.

“Mohon bapak/ibu memastikan rumahnya apakah masih layak huni atau tidak. Penguatan struktur bangunan sangat penting agar lebih tahan gempa,” ujarnya.

Dampak Kerusakan

Data sementara menunjukkan Desa Tangkura menjadi wilayah paling terdampak:

  • 49 rumah rusak berat
  • 34 rumah rusak ringan
  • 8 warga luka ringan
  • 3 gereja dan 1 sekolah rusak

BNPB juga menegaskan pentingnya asesmen terhadap rumah ibadah. Jika dinilai rentan, maka aktivitas sementara waktu tidak dilakukan di dalam bangunan demi keselamatan jamaah.

Selain itu, BNPB menyiapkan bantuan stimulan perbaikan rumah:

  • Rusak ringan: Rp15 juta
  • Rusak sedang: Rp30 juta
  • Rusak berat: Rp60 juta

Korban Jiwa dan Luka

Korban meninggal dunia kini tercatat dua orang, setelah satu jemaat gereja yang tertimpa material bangunan meninggal di RSUD Poso. Sementara itu, korban luka berat berjumlah 9 orang dan luka ringan 32 orang.

Status Tanggap Darurat

Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang menetapkan status tanggap darurat selama 24 hari, terhitung 18–31 Agustus 2025, melalui SK No. 100.3.3.2/0580/2025. Menurutnya, kerusakan besar hingga korban jiwa mayoritas terjadi pada rumah yang tidak memenuhi kaidah bangunan tahan gempa.

“Membangun rumah bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga keselamatan penghuninya,” tegas Verna.

Dukungan Logistik

Usai peninjauan, Suharyanto memimpin rapat koordinasi di Kantor Bupati Poso. BNPB menyerahkan bantuan logistik berupa 100 paket sembako, 200 makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, matras, selimut, hygiene kit, hingga paket kebutuhan untuk anak dan kelompok rentan.

BNPB bersama BPBD setempat terus melakukan langkah cepat pemulihan. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap gempa susulan, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB.

× Image