Peresmian Persemaian Mentawir oleh Presiden Jokowi: Upaya Rehabilitasi IKN dan Kalimantan Timur
TOPNEWS62.COM, Dalam upaya menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara (IKN) serta wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memiliki persemaian yang besar. Saat meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa (4/6/2024), Presiden Jokowi menegaskan bahwa pembangunan persemaian adalah langkah awal yang ia instruksikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk mewujudkan IKN.
"Dalam rehabilitasi hutan, kita membutuhkan persemaian besar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya. Ia menyatakan kegembiraannya karena Persemaian Mentawir, yang mampu memproduksi hingga 15 juta bibit tanaman per tahun, berhasil diselesaikan dalam waktu 1,5 tahun. Persemaian ini berperan penting dalam rehabilitasi hutan dan reklamasi bekas tambang.
Presiden Jokowi juga menyoroti bahwa Persemaian Mentawir menyimpan berbagai bibit tanaman endemik Kalimantan seperti meranti, kapur, tengkawang, ulin, bangkirai, dan juga bibit tanaman buah untuk makanan satwa. Dengan adanya bibit ini, diharapkan populasi satwa yang sebelumnya menurun dapat kembali meningkat.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menambahkan bahwa pembangunan pusat plasma nutfah di Persemaian Mentawir menandai langkah signifikan dalam konservasi keanekaragaman hayati. Pembangunan biobank dan seed bank di persemaian ini akan menyimpan bibit tanaman penting seperti shorea dan dryobalanops, yang semakin sulit ditemukan di alam liar.
"Selain itu, sperma satwa-satwa yang mulai berkurang juga akan disimpan untuk keperluan teknologi bayi tabung bagi hewan," jelas Presiden Jokowi.
Presiden juga menegaskan bahwa peresmian Persemaian Mentawir mencerminkan komitmen Indonesia terhadap rehabilitasi lingkungan dan merupakan bagian dari komitmen global dalam menghadapi perubahan iklim. Pembangunan persemaian serupa di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Ini menjadi sebuah komitmen global mengenai perubahan iklim yang telah kita tanda tangani," tutur Presiden Jokowi.
Dalam laporannya, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa peresmian Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir adalah bagian dari perayaan Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Tema peringatan tahun ini, "Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience," sangat relevan dengan kehadiran pusat persemaian sebagai titik awal kegiatan rehabilitasi dengan penanaman bibit.
Menteri Siti menyatakan bahwa persemaian ini ditujukan untuk menyediakan bibit berkualitas guna mendukung program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan dampak nyata secara ekologis, ekonomis, dan sosial. "Persemaian Mentawir ini menjadi salah satu pendukung utama dalam upaya menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai smart forest city," ujarnya.
Persemaian Mentawir, yang mencakup area seluas 120 hektar, terdiri dari 30 hektar pusat produksi bibit dan 90 hektar untuk Pusat Plasma Nutfah Nasional yang masih dalam tahap konstruksi. Persemaian ini mulai dibangun akhir 2022 dan selesai pada Desember 2023 dengan kapasitas produksi bibit mencapai 15 juta per tahun. Hingga kini, telah diproduksi sekitar 8 juta bibit dan didistribusikan sekitar 4,9 juta bibit. Bibit yang diproduksi termasuk tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman HHBK, tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa.
Bibit dari Persemaian Mentawir telah digunakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah IKN, penanganan lahan kritis, rawan bencana, dan pemulihan ekosistem di Kalimantan Timur, serta berbagai kegiatan penghijauan oleh masyarakat sekitar IKN.
"Sebagaimana komitmen global yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden RI pada berbagai forum internasional, Indonesia melalui Presiden telah memberikan contoh nyata dengan kebijakan dan implementasi untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Persemaian skala besar ini adalah salah satu contoh wujud konkret dari komitmen tersebut," jelas Menteri Siti.
Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Menteri LHK, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Panglima TNI, Duta Besar negara sahabat, pimpinan lembaga multilateral, Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Pj. Bupati Penajam Paser Utara, Forkopimda, pejabat pusat dan daerah, asosiasi bisnis, aktivis muda, dan green leaders.
Resmikan Persemaian Mentawir, Presiden Jokowi: Untuk Rehabilitasi IKN dan Sekitarnya
Presiden Jokowi mengatakan, dalam rangka menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara (IKN), serta wilayah Kaltim dan sekitarnya, diperlukan persemaian yang besar. Oleh karena itu, hal pertama yang Presiden Jokowi perintahkan dalam membangun IKN kepada Menteri LHK adalah membangun persemaian.
"Dalam rangka rehabilitasi hutan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).
Presiden mengungkapkan kegembiraannya bahwa Persemaian Mentawir yang memiliki kapasitas hingga 15 juta bibit tanaman per tahun ini selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun. Dengan kapasitas yang besar, Persemaian Mentawir berperan penting untuk merehabilitasi hutan dan mereklamasi bekas tambang.
"Pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan, semuanya ada di Persemaian Mentawir ini baik meranti, kapur, tengkawang, ulin, bangkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan yang akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung, sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada," tambah Presiden Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa pembangunan pusat plasma nutfah di dalam Persemaian Mentawir menandai langkah maju dalam konservasi keanekaragaman hayati. Biobank dan seed bank yang dibangun di persemaian tersebut akan menyimpan bibit-bibit tanaman penting seperti shorea dan dryobalanops, yang makin sulit ditemukan di alam liar.
"Dan juga sperma satwa-satwa yang mulai sudah sangat berkurang juga sudah ada yang nantinya bisa dipakai untuk bayi tabung, hewan-hewan yang sudah tidak ada," jelas Presiden Jokowi.
Kemudian, Presiden Jokowi pun menegaskan bahwa peresmian Persemaian Mentawir bukan hanya mencerminkan komitmen Indonesia terhadap rehabilitasi lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen global dalam menghadapi perubahan iklim. Selain itu, persemaian-persemaian lainnya di berbagai wilayah di Indonesia, juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Ini menjadi sebuah komitmen terhadap global mengenai perubahan iklim yang telah kita tanda tangani," tutur Presiden.
Dalam laporannya, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan peresmian Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir merupakan bagian dari acara Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Rangkaian kegiatan HLH 2024 berlangsung sejak tanggal 5 Mei hingga 5 Juli 2024. Peringatan tahun ini mengambil tema: Land Restoration, Desertification and Drought Resilience
"Tema ini secara substansial sangat relevan dengan kehadiran pusat persemaian, sebagai titik awal kegiatan rehabilitasi dengan penanaman yaitu bibit," ujarnya.
Hadirnya pusat persemaian skala besar Mentawir ini, sebagaimana arahan Presiden Jokowi ditujukan untuk pemenuhan penyediaan bibit-bibit berkualitas, guna mencukupi program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan dampak nyata secara ekologis, ekonomis, dan sosial.
"Persemaian Mentawir ini menjadi salah satu pendukung kunci bagi upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai smart forest city," ujar Menteri Siti.
Pusat Persemaian Mentawir mencakup total area 120 hektar, dengan 30 hektar digunakan sebagai pusat produksi bibit dan 90 hektar antara lain disiapkan untuk Pusat Plasma Nutfah Nasional yang sedang dalam pekerjaan konstruksi.
Persemaian Mentawir dimulai kontruksinya pada akhir 2022 dan selesai pada Desember 2023 dengan kapasitas produksi bibit sebanyak 15 juta pertahun. Sampai saat ini telah diproduksi sekitar 8 juta bibit dan telah didistribusikan sekitar 4,9 juta bibit. Jenis bibit yang diproduksi antara jenis tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman HHBK, tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa.