Carnival Budaya Bali Meriahkan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua
TOPNEWS62.Com - Bali, World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali sejak 18 hingga 25 Mei 2024 juga menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat membuka acara "Bali Street Carnival" yang merupakan bagian dari World Water Forum ke-10, pada Senin (20/5/2024) di Bali Collection, Nusa Dua.
"Berkerjasama dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali, serta arahan dari Presiden, kami berkolaborasi untuk memastikan para peserta World Water Forum dapat lebih mengenal budaya Bali," ujar Menparekraf Sandiaga.
Acara "World Water Forum Bali Street Carnival" ini merupakan pawai budaya yang menampilkan berbagai kesenian Bali dengan tema "Samudera Cipta Peradaban", yang mencerminkan penghormatan terhadap laut sebagai sumber kesejahteraan dan asal mula peradaban.
Pawai tersebut diikuti oleh enam sanggar seni dan melibatkan sekitar 1.200 seniman dari Sanggar Seni Bungan Dedari, Sanggar Seni Paripurna Gianyar, Sanggar Seni Pancer Langit, Sanggar Seni Kokar Bali, Sanggar Seni Gumi Art, dan Sanggar Gita Mahardika.
"Delegasi sebelumnya sudah dihibur dengan upacara Segara Kerthi dalam Bali Water Purification dan semua memberikan tanggapan yang sangat positif. Para penampil benar-benar menunjukkan keragaman budaya Bali dan potensi ekonomi kreatif Indonesia," tambah Sandiaga.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemenparekraf, Pemerintah Provinsi Bali, dan masyarakat yang telah meriahkan World Water Forum 2024.
"Total peserta World Water Forum kali ini mencapai 46 ribu orang, mengalahkan penyelenggaraan sebelumnya. Presiden World Water Council mengatakan ini adalah yang terbaik selama 30 tahun sejarah World Water Forum, meningkatkan standar untuk acara mendatang," kata Basuki.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, serta Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra.