Kemenparekraf Dorong Pengembangan Wisata Minat Khusus Kapal Pesiar
TOPNEWS62.COM - Nusa Dua, Pemerintah berencana untuk memperkuat sektor wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) melalui sejumlah kebijakan relaksasi dan pengayaan paket wisata guna menarik lebih banyak wisatawan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan hal ini setelah mengikuti "Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal" yang dipimpin oleh MenkoMarves Luhut Binsar Panjaitan pada Kamis (16/5/2024).
Sandiaga menyatakan bahwa wisata minat khusus kapal pesiar memiliki potensi besar, terutama karena Indonesia memiliki banyak destinasi wisata bahari yang menarik dan beragam. Saat ini, sejumlah perusahaan cruise besar telah menawarkan paket wisata ke Indonesia. "Minatnya cukup tinggi dengan pangsa pasar utama adalah silver market atau wisatawan usia lanjut," kata Sandiaga di The St. Regis Bali Resort, Nusa Dua, Bali.
Wisatawan silver market dikenal sebagai wisatawan berkualitas tinggi, dengan rata-rata pengeluaran besar dan masa tinggal yang lebih lama. Oleh karena itu, Kemenparekraf bersama dengan berbagai kementerian dan lembaga lain berkolaborasi untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar.
"Kami akan memperkuat sektor ini dengan menawarkan paket wisata yang disesuaikan dengan preferensi wisatawan silver market," jelas Sandiaga. Beberapa destinasi favorit meliputi Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku, dengan hub di Tanjung Benoa.
Selain itu, akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan lebih banyak dispensasi cabotage dalam konsep proyek percontohan, sehingga sistem perizinan menjadi lebih terintegrasi dan mudah. "Kami juga akan melakukan workshop dan kajian untuk mengukur dampak ekonomi dari wisatawan kapal pesiar ini, dengan harapan pengeluaran per wisatawan bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 dolar AS per orang," ujar Sandiaga.
Penambahan Penerbangan
Dalam rapat tersebut, Sandiaga juga membahas upaya penambahan penerbangan dengan membuka peluang bagi perusahaan asing dan domestik untuk menambah jumlah pesawat dan rute baru. "Sudah banyak yang berminat, baik perusahaan yang sudah ada maupun joint venture dengan pengusaha domestik," kata Sandiaga.
Ia berharap inisiatif ini dapat terealisasi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. "Kami juga akan memperkenalkan kebijakan baru untuk membuat bahan bakar pesawat lebih kompetitif melalui deregulasi, sehingga tiket murah bisa terwujud, mungkin di pertengahan tahun ini," tambahnya.
Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; serta Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, dalam kesempatan tersebut.