Komisi IV DPR RI Mendukung Pengembangan Taman Nasional Komodo
TOPNEWS62.COM - Pengembangan Taman Nasional Komodo, yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, mendapat dukungan dari Komisi IV DPR RI. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh anggota Komisi IV DPR RI ke Nusa Tenggara Timur pada 29 April - 1 Mei 2024, menjadi kesempatan untuk meninjau langsung sejumlah situs penting di Taman Nasional Komodo, termasuk Pulau Padar dan Pulau Rinca.
Dalam kunjungan ini, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem serta Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan turut hadir, memperjelas bahwa pengelolaan Taman Nasional Komodo masih menghadapi beberapa kendala. Dialog antara Kementerian LHK dan Komisi IV DPR RI menjadi langkah serius pemerintah untuk meningkatkan pengembangan Taman Nasional Komodo.
Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, menyoroti pentingnya perhatian terhadap Taman Nasional Komodo. Infrastruktur perlu dikembangkan untuk memaksimalkan potensi taman ini, termasuk pembuatan pagar pembatas untuk keselamatan masyarakat dan pembangunan fasilitas pendukung seperti dermaga dan puskesmas.
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, menekankan perlunya perhatian serius dari pemerintah pusat, terutama dalam hal pembiayaan pengawasan kawasan. Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengajak untuk menjaga dan merawat Taman Nasional Komodo, yang merupakan salah satu Tujuh Keajaiban Dunia versi organisasi New7Wonders.
Sudin menyambut baik usulan perubahan skema pembiayaan yang diajukan oleh Kementerian LHK. Menurutnya, perubahan skema pembiayaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, yang dapat menikmati infrastruktur yang baik dari hasil tanah mereka sendiri.
Satyawan mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi IV DPR RI dalam pengembangan Taman Nasional Komodo. Dia berharap dukungan ini akan membantu pengelolaan taman ini menjadi lebih optimal, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.