Home > Hospitality

Kemenparekraf Dorong Hotel Hadapi Ramadan dan Lebaran dengan Diskon Khusus

Mengantisipasi datangnya low season dan mempersiapkan diri menghadapi lonjakan kunjungan saat libur hari raya Idulfitri.
Nia Niscaya dalam
Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Jakarta, (Sumber : kemenparekraf.go.id)

TOPNEWS62.COM - Jakarta, Kemenparekraf/Baparekraf mendorong para pelaku industri perhotelan untuk menyiapkan paket diskon penginapan dan berbuka puasa selama bulan Ramadan, serta menyambut libur Lebaran. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengantisipasi datangnya low season dan mempersiapkan diri menghadapi lonjakan kunjungan saat libur hari raya Idulfitri.

Nia Niscaya, Ahli Utama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, menyampaikan hal ini dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Dia mengutip estimasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang menunjukkan adanya penurunan kedatangan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, selama bulan Ramadan dari 10 Maret hingga 9 April 2024. Ini berpotensi menurunkan okupansi kamar hotel, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Namun demikian, Nia menambahkan bahwa PHRI memperkirakan okupansi hotel akan meningkat saat libur Lebaran tahun 2024. Hal ini didasarkan pada perbaikan kondisi perhotelan secara keseluruhan di Indonesia yang semakin membaik.

Untuk menyiasati low season dan memastikan okupansi kamar tetap terjaga, Nia mendorong pelaku perhotelan untuk menyediakan diskon kamar hingga 40 persen dan paket-paket diskon lainnya, seperti paket berbuka puasa di hotel. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat pengunjung dan menjaga tingkat okupansi hotel selama bulan Ramadan.

Nia juga mengingatkan bahwa menjual dengan diskon besar saat low season lebih menguntungkan daripada memiliki okupansi rendah. Dia menyoroti pentingnya mempersiapkan ketersediaan kamar hotel untuk libur Idulfitri, mengingat prediksi dari Korps Lalu Lintas Polri tentang lonjakan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 200 juta orang, naik 6 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam konteks ini, langkah-langkah yang diambil Kemenparekraf/Baparekraf diharapkan dapat membantu industri perhotelan menghadapi tantangan dan peluang selama bulan Ramadan dan libur Lebaran.

× Image