Update Bencana 3 September: Kebakaran Lahan di Aceh hingga Cuaca Ekstrem di Sumut

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merangkum sejumlah peristiwa dan langkah penanganan bencana yang dilakukan pemerintah daerah pada periode Selasa (2/9) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (3/9) pukul 07.00 WIB. Laporan terbaru mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mendominasi kejadian bencana.
Peristiwa pertama terjadi di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Selasa (2/9). Lahan seluas dua hektar di Gampong Babah Jurong, Kecamatan Kuta Baro, hangus terbakar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran beserta petugas lapangan. Api berhasil dipadamkan.
Karhutla berikutnya dilaporkan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak Senin (1/9). Kebakaran melanda Desa Loloan, Kecamatan Bayan, dan membakar sekitar 50 hektar lahan. BPBD bersama dinas pemadam kebakaran setempat bekerja sama memadamkan api hingga berhasil dikendalikan.
Wilayah Jawa Tengah juga terdampak karhutla. Kebakaran melanda lahan tebu seluas tiga hektar di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, pada Selasa (2/9). BPBD bersama warga setempat melakukan upaya pemadaman, dan api telah berhasil dipadamkan.
Selain karhutla, bencana cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Senin (1/9). Angin kencang merusak sedikitnya 18 rumah di Kecamatan Galang, Kutalimbaru, dan Pancur Batu. Kejadian ini mengakibatkan tiga warga mengalami luka ringan, sementara sembilan orang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga Selasa (2/9), BPBD bersama pihak terkait terus melakukan penanganan, termasuk menyalurkan bantuan sembako, melakukan perbaikan rumah, serta memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak.
Menanggapi perkembangan bencana tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah di wilayah rawan karhutla untuk mempersiapkan peralatan serta petugas sejak dini, agar dapat segera merespons bila terjadi kebakaran. Sementara di daerah yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai angin kencang, masyarakat diingatkan untuk memeriksa kondisi rumah dan ranting pohon yang berpotensi terdampak angin kencang, guna mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa.