Energi Progresif Affan Kurniawan

TOPNEWS62.COM, JAKARTA -- Publik mulai ramai membahas respon pemerintah atas kejadian yang sempat menegangkan negeri: demonstrasi. Sebagian pejabat juga saling lempar ucapan. Tanpa pernah mereka coba rasakan, apakah ucapannya itu perlu bagi rakyat atau tidak. Tapi hal yang kita tak boleh lupa adalah tentang Affan Kurniawan, yakni energi progresifnya yang begitu kuat.
Pria kelahiran 2004 asal Tanjung Karang, Lampung itu benar-benar menjadi inspirasi. Kematiannya menyatukan spirit pengemudi ojek online. Bahkan, sekalipun mimpi sekaligus hidupnya telah dilindas mobil aparat, kepergiannya menyatukan energi rakyat. Menuntut negara ini kembali pada tata kelola yang beradab, adil dan bersatu.
Affan adalah anak muda yang progresif. Ia mungkin tak mengenal Nabi Daud as. Tapi setiap ia merasa lapar, kemudian bertanya kepada sang Ibu, Erlina, dan tak ada makanan. Affan pun tarik gas motor, narik lagi. Jalan mencari rezeki dengan menjadi pengemudi ojek online.
Betapa Affan ini keren luar biasa. Ia lapar, maka ia bekerja untuk mendapatkan uang agar bisa makan dengan makanan yang halal. Ia tidak pergi minta-minta. Ia juga tak berpikir untuk bertindak yang tidak patut.
Tempo menuliskan laporan yang menyentuh tentang Affan: “Nyaris tak ada tanggal merah dalam hidup Affan.”
Ini menunjukkan bahwa Affan adalah pemuda yang tekun. Apalagi saban hari ia hanya istirahat siang atau sore kemudian kembali ke jalan dan pulang pada malam hari.
Muri, 50 tahun, pemilik kontrakan yang disewa Affan berpandangan bahwa Affan pemuda yang jelas misi hidupnya. “Orangnya tidak aneh-aneh, hanya kerja untuk membantu keluarganya.”
Dua hal yang mungkin mendongkrak ketekunan Affan melakukan itu semua. Pertama, membantu adiknya yang masih sekolah di tingkat SMP. Kedua, seperti kata ayahnya, Zulkifli, affan ingin menabung untuk bisa membeli tanah di kampung halamannya.
Hebatnya lagi, sang ayah berkata, Affan anak yang tak pernah mengeluh. Ia rela bekerja siang dan malam demi membahagiakan ibu dan keluarganya.
Pelajaran dari Tuhan
Peristiwa kematian Affan tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Namun ini adalah pelajaran berharga bagi anak muda Indonesia.
Selama ini orang mungkin sibuk mencari cara mendapat citra. Tapi tidak dengan Affan. Affan hanya wong cilik, yang kala demo terjadi, ia sedang bekerja.
Namun kematiannya menjadikan semua sadar bahwa menjadi pejuang keluarga itu luar biasa. Saat Affan akan diantar ke pemakaman, ribuan pengemudi ojek online berjaket hijau menyemut di rumah Affan. Seperti kita lihat dalam video pendek, mereka yang begitu banyak itu pun mengantar jenazah Affan ke Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Banyak orang merinding menyaksikan itu. Sebagian ada yang bertanya, apa amalan Affan, sampai seperti itu saat wafat. Luar biasa Affan, pejuang keluarga yang menggerakkan perlawanan rakyat atas ketidakadilan. Dan, tentu masih banyak lagi.
Affan telah Allah pilih menjadi pemuda yang menginspirasi. Tak ada gelar setelah namanya. Pun tak ada jabatan yang ia duduki. Namun, perjalanan hidupnya benar-benar luar biasa.
Demikianlah Allah SWT, Maha Pencipta, Maha Kuasa. Melalui peristiwa yang Affan alami, mari kembali kepada Allah, sadari kita sebagai manusia bukanlah siapa-siapa. Tapi kalau kita berarti, meski hanya untuk keluarga, boleh jadi Allah berkehendak memberikan ridha-Nya.
Apakah ada yang lebih utama daripada mendapat ridha Allah SWT?*