Bencana Hidrometeorologi Terjang Sejumlah Wilayah, BNPB Rilis Laporan Terkini

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Curah hujan tinggi yang mengguyur sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaruan penanganan bencana per Minggu (25/5/2025).
Jakarta: Luapan Ciliwung Genangi Permukiman
Banjir melanda kawasan Ibu Kota akibat meluapnya Kali Ciliwung, Jumat (23/5) pukul 09.15 WIB. Titik terparah berada di Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Kampung Melayu) dan Kramatjati (Kelurahan Cawang). Sebanyak 131 kepala keluarga atau 351 jiwa terdampak.
BPBD DKI Jakarta langsung melakukan asesmen, evakuasi, dan koordinasi lintas instansi. Hingga hari ini, banjir telah surut, namun proses pemulihan masih berlangsung.
Kabupaten Malang: Hujan Deras Picu Banjir dan Longsor
Bencana serupa terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan deras pada Kamis malam (22/5) menyebabkan luapan Sungai Tundo dan Kalisat di Kecamatan Tirtoyudo. Banjir terjadi di Desa Pujiharjo dan longsor di Desa Purwodadi.
Tercatat 70 KK terdampak, 74 rumah rusak, satu jembatan terdampak, serta satu tanggul jebol. BPBD setempat menyalurkan bantuan logistik darurat, termasuk terpal, makanan siap saji, dan alat kebersihan. Pemkab Malang menetapkan status Tanggap Darurat selama 92 hari hingga 31 Juli 2025.
Halmahera Selatan: Dua Desa Terendam Banjir
Di wilayah timur, banjir melanda Desa Pigaraja dan Wayakuba, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Halmahera Selatan, Sabtu (24/5). Luapan sungai akibat hujan deras menyebabkan permukiman terendam.
Sebanyak 74 KK terdampak. Data jumlah rumah dan warga masih dalam proses pendataan. BPBD Halmahera Selatan telah menyalurkan bantuan awal, seperti makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok. Hingga kini, banjir masih menggenangi kawasan tersebut akibat hujan berintensitas tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di tengah cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
“Kewaspadaan dan kesiapan menjadi kunci keselamatan dalam menghadapi bencana,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.
Warga disarankan menyiapkan tas siaga bencana dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat .