BAZNAS RI Bantu Usaha Cireng Nunun Suryani Raih Omzet Jutaan Rupiah per Hari
TOPNEWS62.COM, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) telah membantu mengembangkan usaha cireng milik Nunun Suryani, seorang penerima manfaat asal Bogor, hingga meningkatkan omzet jutaan rupiah per hari.
BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha. Program ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa dengan memberikan akses terhadap pembiayaan produktif, seperti usaha kecil dan menengah, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan, dengan visi misi mewujudkan kesejahteraan umat, BAZNAS terus melakukan upaya terbaik membantu para mustahik pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usahanya.
"Bantuan ini adalah amanah yang dipercayakan para muzaki di seluruh Indonesia kepada BAZNAS, sehingga kami berkomitmen terus memperkuat ekonomi umat, khususnya dengan memberikan dukungan kepada para mustahik agar mampu berdaya secara ekonomi, serta meningkatkan taraf hidup dan kemandirian mereka," ujar Saidah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Saidah mengapresiasi semangat Nunun sebagai pelaku usaha yang menunjukkan tekad kuat dalam mengembangkan usaha cireng ini. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga Nunun, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi di lingkungan sekitar.
"Bermula dari usaha kecil dengan modal seadanya dan bantuan dari BAZNAS, kini ia berhasil meraih omzet jutaan rupiah per hari hingga mampu ciptakan lapangan kerja baru dari usaha produksi cireng yang dirintisnya," ucap Saidah.
Nunun Suryani, ibu dengan tiga anak ini, telah tiga tahun menjalankan usaha produksi cireng bersama suaminya hingga berkembang pesat seperti saat ini. Namun, siapa sangka di balik gemilangnya usaha yang dilakoninya, tersimpan perjalanan yang penuh liku dan perjuangan.
Nunun mengungkapkan, awal mula merintis usaha bukanlah perkara mudah. Dengan modal yang terbatas, tantangan dalam menjaga kualitas produk, fluktuasi harga bahan baku, serta legalitas usaha yang belum kunjung dimiliki mengharuskan Nunun dan suaminya terus berusaha keras.
"Pada tahun 2023, titik balik usaha kami terjadi, ketika mendapatkan bantuan dari BAZNAS melalui program BMD. Bantuan tersebut bukan hanya berupa permodalan, tetapi juga mencakup legalitas usaha dan pendampingan yang berkelanjutan," katanya.
Nunun bercerita, setelah melalui beberapa proses, akhirnya saya dinyatakan berhak menerima bantuan BAZNAS Microfinance Desa yang membantu kembangkan usaha cireng saya dan suami.
"Selain mendapatkan tambahan modal, kami juga dibimbing untuk mengurus legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB). Ini sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang kerjasama dengan pihak lain," jelasnya.
Setelah mendapatkan bantuan dari BAZNAS, usaha produksi cirengnya mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan pernah ia meraih untung hingga Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000 per harinya.
"Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS atas bantuan yang telah diberikan. Bantuan ini benar-benar sangat bermanfaat sekali bagi saya dan keluarga. Saya berharap program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) terus berkembang sehingga akan lebih banyak masyarakat kecil yang bisa merasakan manfaatnya, seperti yang saya rasakan," harapnya.