Home > Nasional

Tantangan Moderasi Beragama di Kalangan Diaspora Indonesia di Serbia

Prof. Wardah, seorang tokoh pegiat moderasi beragama

TOPNEWS62.COM – Workshop moderasi beragama yang diadakan untuk diaspora Indonesia di Beograd, Serbia, berlangsung sukses dan penuh antusiasme. Acara ini digagas oleh Prof. Wardah, seorang tokoh pegiat moderasi beragama, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Serbia. Diskusi yang dihadiri oleh 16 mahasiswa dan mahasiswi diaspora ini dimoderatori oleh Ketua PPI Serbia, Navira.

Dalam paparannya, Prof. Wardah menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai kunci menjaga keharmonisan. "Sumber utama intoleransi adalah sikap merasa diri paling benar dan menganggap pihak lain sepenuhnya salah," jelas Wardah. Ia menambahkan, moderasi beragama adalah sikap tidak berlebihan dalam beragama dengan tetap menghormati martabat kemanusiaan.

Wardah juga menjabarkan sembilan prinsip utama moderasi beragama, yaitu kemanusiaan, kemaslahatan, keadilan, keseimbangan, ketaatan pada konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta penghormatan terhadap tradisi. "Moderasi ini harus diwujudkan melalui cara pandang, sikap, dan perilaku yang seimbang," tegasnya.

Dialog Interaktif dan Berbagai Perspektif Para peserta yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi mendalam yang muncul. Rinaldi (55), diaspora asal Bogor, mengungkapkan pandangannya. "Moderasi beragama seharusnya menjadi kewajiban, dan pemerintah harus lebih tegas dalam menghadapi tindakan intoleransi," ujarnya.

Sementara itu, Rahmad Maulana (25), diaspora asal Aceh, memberikan pandangan yang menarik. Ia menyarankan agar program moderasi beragama terus ditingkatkan dari sisi kualitas konten dan metode pelaksanaannya. "Program ini juga perlu diuji di berbagai lingkungan untuk mengukur sejauh mana penerimaan masyarakat," katanya. Ia menambahkan, "Ada kalanya individu merasa nyaman dengan keyakinan radikal mereka, sehingga enggan menerima gagasan moderasi."

Peserta lain menyetujui bahwa meskipun tantangan moderasi beragama tidaklah mudah, upaya ini tetap penting dilakukan sebagai langkah preventif melawan radikalisme.

Workshop ini berhasil menjadi wadah diskusi produktif, menciptakan ruang bagi diaspora Indonesia di Serbia untuk menggali solusi bersama dalam menghadapi tantangan moderasi beragama. Semangat untuk terus menjaga harmoni keberagaman menjadi poin utama yang disepakati oleh seluruh peserta.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas diaspora, diharapkan moderasi beragama dapat terus berkembang dan menjadi pondasi kokoh bagi kehidupan berbangsa dan beragama yang harmonis.

Penulis : Prof. Dr.Wardah Nuroniyah,S.H.I,M.S.I; (Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

× Image