Beragam Cerita Dari Penyaluran 201 Ekor Hewan Qurban BMH di Sumatera Utara
TOPNEWS62.COM, Medan - tepat sepekan dari hari raya Idul Adha. Hari tasyrik telah berlalu. Seluruh rangkaian penyaluran hewan qurban telah tuntas terlaksana.
BMH bersama mitra penyaluran berjibaku diberbagai daerah di wilayah pedalaman Sumatera Utara melasanakan penyaluran hewan qurban titipan para Mudhohi.
201 ekor hewan qurban tersebut disalurkan ke 3 ribu kepala keluarga atau setara dengan 135 ribu jiwa di 26 desa, 10 kecamatan dan 8 kab/kota di Sumatera Utara.
Tentulah dalam pelaksanaannya beragam cerita yang terdengar dan kejadian yang dialami tim BMH dalam upaya memastikan qurban sampai dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Berawal datang dari desa Negeri Beringin Deli Serdang, daging yang sudah dikemas 'disambar' Anjing lalu dilarikan ke tengahh perkebunan Sawit, sontak panitiia dan warga kaget, sejurus kemudian dilakukan pengejaran. Syukurnya bisa di dapat kembali. Panitia lega.
Begitupun berikutnya, di desa Mompang Julu Mandailing Natal. BMH telah menetapkan hewan qurban yang dipilih minimal bobot 23 kg per hewan. Untuk memastikan, peternak harus keliling kampung mencari timbangan, sempat 2 hari mencari baru bisa dapat. Alhasil, hewan qurban di potong pada hari kedua tasyrik.
Selanjutnya di desa Janji Manahan Padang Lawas Utara pun mesti menunggu hari Rabu untuk bisa sembelih hewan qurban, karena harus menunggu percetakan spanduk buka kembali. Faktornya, BMH telah menetapkan standart layanan dalam pelaksanaan dan laporan kepada pequrban dengan dokumentasi baik yang memuat nama pequrban dan lokasi pemotongan atau distribusi.
Tak kalah menariknya, cerita tim penyaluran dari desa Turpuk Sihotang Samosir. Saat hewan akan direbahkan, mengamuk yang membuat tali putus, sontak warga berlarian menyelamatkan diri, bahkan ada tim BMH terguling terhempas di batu besar. Maklum, lokasi disekitar pemotongan banyak terdapat bebatuan besar. Alhamdulillah, semua selamat.
Dan puncaknya, kisah datang dari Tim penyaluran yang menghantar hewan ke ujung pulau terluar, Nias Selatan. Beragam kekhwatiran menyelimuti psikologis tim. Mulai jarak yang jauh ratusan kilometer, waktu tempuh mencapai 96 jam, mengarungi lautan dengan gelombang hingga 2 meter, prosedure yang ketat dalam perjalanan. Kekhawatiran lain tentang kondisi kesehatan hewan dalam perjalanan.
"Berkat pertolongan dan lindungan Allah, perjalanan ini lancar dan hewan yang kita bawa semua sehat, tak ada yang mati, semua selamat. Alhamdulillah. Barakallah. Ini penyaluran terjauh dalam 10 tahun terakhir", ucap Lukman BAMS, ketua BMH Sumatera Utara.
Begitulah deretan pernak pernik kejadian yang dialami tim BMH dalam memastikan penyaluran hewan qurban agar tepat sasaran.
Semoga Allah SWT mudahkan dan mampukan kita untuk kembali dapat berqurban di tahun depan.