Home > Wisata

Delegasi World Water Forum ke-10 Indonesia Antusias Ikuti "Balinese Water Purification Ceremony

Para delegasi antusias mengikuti acara tersebut.
Dok.kemenparekraf.go,id
Dok.kemenparekraf.go,id

TOPNEWS62.COM, Denpasar - Rangkaian acara World Water Forum ke-10 resmi dimulai dengan side event “Balinese Water Purification Ceremony” di Pantai Surf Surf By The Wave, kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Sabtu (18/5/2024). Para delegasi antusias mengikuti acara tersebut.

Salah satu delegasi yang hadir, Louise Heegard dari DHI Water and Environment, perusahaan konsultan teknik asal Denmark, sangat terkesan dengan upacara Sagara Kerthi yang memiliki makna mendalam dalam menghormati alam. "Ini luar biasa, saya sangat senang melihat upacara yang begitu menghormati alam," ujar Louise.

Upacara Sagara Kerthi bertujuan untuk merawat dan menyucikan laut secara spiritual. Laut, sebagai sumber air dan habitat terbesar makhluk hidup, dihormati dalam upacara ini yang digelar bertepatan dengan Rahina Tumpek Uye, hari untuk memuliakan satwa. Upacara ini memohon anugerah agar laut tetap bersih dan lestari, sehingga manusia bisa hidup sejahtera dan bahagia.

"Saya sangat mencintai upacara ini, dan berharap kekayaan budaya seperti ini dapat terus menjaga alam tetap bersih," tambah Louise.

Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap pembukaan World Water Forum yang mengangkat tradisi dan kearifan lokal Bali, sejalan dengan pelestarian air sebagai sumber kehidupan. "Upacara ini luar biasa," katanya.

Loic meyakini bahwa World Water Forum ke-10 di Bali akan menjadi yang paling sukses dan membawa kejayaan diplomasi bagi Indonesia. "Sejak 30 tahun lalu berdirinya WWC, ini adalah penyelenggaraan yang paling profesional dan efisien yang pernah saya lihat," ujarnya.

Upacara Sagara Kerthi dimulai dengan prosesi pemujaan dan tarian sakral seperti Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya. Kemudian, dilakukan sembahyang bersama dipimpin pendeta Hindu dan diakhiri dengan pelepasan satwa seperti 1.000 tukik, 1.000 burung, dan 5 penyu ke alam liar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa Balinese Water Purification Ceremony adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam World Water Forum ke-10 yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Bali.

"Nantinya juga akan ada gala dinner di Garuda Wisnu Kencana, field trip bagi delegasi ke Jatiluwih untuk melihat sistem pengairan Subak, dan kunjungan ke Pura Besakih, Kintamani, serta beberapa destinasi lain yang memuliakan air. Selain itu, ada Bali Street Carnival," ujar Sandiaga.

Bali Street Carnival akan mengusung tema "Samudera Cipta Peradaban," yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan. Pawai ini akan berlangsung pada 20 Mei 2024, melibatkan enam sanggar seni dan sekitar 1.200 seniman.

Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada 20 ribu delegasi yang mendaftar, dan jika ditambah dengan rombongan masing-masing delegasi, diperkirakan mencapai 46 ribu peserta. Sandiaga optimistis target 50 ribu peserta World Water Forum ke-10 akan tercapai. "Kita harus melayani dengan baik dan memastikan kualitas penyelenggaraan, bukan hanya dari substansi tapi juga kebersihan lingkungan," kata Sandiaga.

Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 berdampak positif pada okupansi kamar hotel dan layanan transportasi, bahkan harus mendatangkan layanan dari luar Bali. "Produk-produk UMKM ekonomi kreatif juga sudah banyak terpesan, dan kami ingin melibatkan lebih banyak lagi untuk memperluas dampak event ini," ujar Sandiaga.

"Para delegasi juga diharapkan dapat memperpanjang masa tinggal dengan mengunjungi destinasi seperti Lombok, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan destinasi lain di Indonesia yang menawarkan pariwisata hijau berkelanjutan dan berkualitas serta inklusif," tambahnya.

Turut hadir dalam upacara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas. Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani; Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; serta Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Ni Komang Ayu Astiti.

× Image