Edisi Kartini, Desak Ngakan Made Perempuan Pembangunan Dalam Pariwisata
TOPNEWS62.COM- Payangan Gianyar Bali, Minggu (21/04/2024) Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April, merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengenang jasa dan perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi perempuan. Namun, makna Hari Kartini tidak hanya terpaku pada sejarah dan perjuangan Kartini di masa lalu, tetapi juga relevan dan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Perkembangan jaman pada saat ini semakin banyak perempuan terdidik, berpengetahuan, berketrampilan memasuki dunia kerja yang profesional ,tak dipungkiri hadirnya perempuan di dunia kerja terbukti banyak membantu meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya. Perempuan juga saat ini telah banyak berkarya dan mengambil peran dalam berbagai bidang kepemimpinan dan kewirausahaan di berbagai sektor riil baik pemerintahan atau swasta.
Tak lepas dari tokoh pahlawan wanita Indonesia Raden Ajeng Kartini sungguh besar jasanya dalam memperjuangkan hak hak kaum perempuan di Indonesia, dimana kaum perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berkarya serta kesetaraan dengan kaum laki laki. Berkat jasa beliaulah dapat kita rasakan dimana saat ini kaum perempuan di Indonesia kini menjadi lebih maju lebih banyak memiliki kesempatan mengembangkan bakatnya baik berkarir di pemerintahan maupun di non pemerintahan
Masyarakat Bali perekonomiannya sangat tergantung dari sektor pariwisata, karena sektor pariwisata sebagai ujung tombak perekonomian dimana sebagian masyarakat Bali menggantungkan hidupnya pembanguan dari sektor pariwisata.
Di moment hari kartini ini sosok Desak Ngakan Made Sutari Dewi Ayu adalah salah satu perempuan Pembangunan yang konsentrasi dibidang sektor pariwisata, dengan mengawali karir mengadu keberuntungan di tahun 90 an Desak menjadi Guest Relation Officer di sebuah Hotel di kawasan Kuta Bali, berkat kerja keras, tekun dan terus mengali potensi diri dalam perjalanan karirnya Desak Ngakan Made panggilan sapaan sehari hari yang fasih berbahasa Inggris dan Jerman secara berlahan namun pasti merangkak dari titik nol akhirnya menduduki posisi General Manager di beberapa group perusahaan perhotelan yang besar di provinsi Bali.
Kiprahnya antara lain menjadi Asst Customer Relation Manager di Keraton Jimbaran Resort, Guest Relations Manager & Quality Control di Ubud Hanging Garden, Asst General Manager di Alam Ubud Villa, di Swarga Loka Resort sebagai General Manager dan saat ini sebagai General Manager sekaligus pemilik Senetan Villas & Spa Resort di Bali juga aktivis kepengurusan di IHGMI ( Indonesia Hotel General Manager Assosistion). Berbekal pengalaman pernah bekerja di hotel hotel besar Desak Ngakan Made dengan suaminya bernama Cokorda Gde Anom Ardana bertekad mendirikan villa Senetan yang saat ini telah berkembang pesat menjadi kawasan pariwisata yang maju.
Dulu tahun 2015 awal villa ini dibangun tempat kawasan ini tidak begitu ramai tapi seiring berjalan waktu kawasan ini sekarang sudah menjadi tempat favorit untuk tamu tamu asing yang berlibur ke Bali. Karena objek wisata di sana memikat dan bagus seperti Kintamani, Tegallalang yang terkenal dgn alamnya yg mempesona, Arum jeram juga tidak terlalu jauh dari lokasi tersebut.
Saat pandemi, Desak Ngakan Made sangat merasakan dampaknya yang luar biasa efeknya karena terlebih usahanya di bidang pariwisata seperti Pasif mati suri dimana tamu tidak ada, bagaimana kita harus bertahan dengan tanpa memberhentikan karyawan yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, imbuhnya dgn mata berkaca kaca mengenang masa itu ungkap Desak Ngakan Made.
Badai Pasti Berlalu, Syukur pandemi berakhir kebangkitan pariwisata mengeliat terobosan inovasi dalam terus membangun kepercayaan agar tetap eksis lagi ,tamu juga mulai berdatangan dan staycation di hotel hotel di Bali dan mulai ramai sebagai pilihan untuk wisata baik domestik atau turis asing, ujarnya.
Dalam mempromosikan pariwisata, Desak Ngakan Made juga sering melakukan perjalanan ke luar negeri kerjasama dengan Kementrian Pariwisata beberapa negera sering dikunjungi diantaranya Swiss, Jerman, Perancis, Australia, Korea, Malaysia, Philipina dan terakhir ke Singapura dalam memberikan informasi wisata di Indonesia khususnya Bali.
Desak Ngakan Made merasa beruntung memiliki suami yang sangat mengerti dengan profesinya ,sebagai tenaga promosi pariwisata yg mengharuskan sering bepergian ke luar negeri dan kerjasama dengan agen travel pariwisata luar negeri menyebabkan Desak Ngakan Made tidak bisa memaksimal memerankan peranya sebagai ibu rumah tangga, tetapi keluarga tetap dapat teratasi dengan baik.
Hasil dalam perjalanan disinilah kita perlukan kepercayaan, komitmen, kerja sama dengan pasangan harus saling mengerti dalam komunikasi Keluarga, karena saat kita bekerja terlebih jauh dari rumah anak klo tidak terurus mungkin saya tidak akan bisa fokus bekerja, imbuhnya
Kita sebagai perempuan haruslah bisa memposisikan diri dengan baik di pihak lain dalam pekerjaan kita sebagai pimpinan di suatu perusahaan tetapi semua bisa dibackup dengan baik dan tertata dalam komunikasi keluarga. berada dalam keluarga kecil kembali kita sebagai ibu rumah tangga dan harus menghormati suami sebagai kepala rumah tangga. Sebagai perempuan Bali, Desak Ngakan Made juga tidak lepas dari adat budaya dan tradisi kadang semua dikerjakan dlm waktu bersamaan mengurus anak, berkegiatan dalam aktivitas adat, bekerja juga membutuhkan energi yg ekstra powerfull,tegasnya
Mengakhiri perbincangan Desak Ngakan Made menambahkan untuk para wanita yg ingin fokus bekerja ,apapun pekerjaan yang kita ambil sepanjang didukung oleh suami pasti kita mampu kerja maksimal dengan baik, karena nyaman bekerja akan mempengaruhi apa yg kita kerjakan, hormati suami dan usahakan membangun komunikasi yang baik dangan pasangan hidup untuk perempuan hebat semua selalu semangat, berjuang tidak ada yg tidak mungkin karena semua perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya. Dapat disimpulkan makna dibalik Kartini masa kini adalah :
1. Peringatan akan Pentingnya Pendidikan bagi Perempuan, Kartini dikenal sebagai salah satu tokoh yang gigih memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Hari Kartini saat ini mengingatkan kita akan pentingnya memberikan akses pendidikan yang setara bagi perempuan, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
2. Pelecut Semangat untuk Terus Berkarya, Hari Kartini juga menjadi pelecut semangat bagi perempuan Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi dalam berbagai bidang, tidak hanya di rumah tangga namun juga di ranah publik. Semangat Kartini menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk meraih mimpi dan mengatasi berbagai tantangan.
3. Pentingnya Kesetaraan Gender, Makna Hari Kartini saat ini juga mengingatkan akan pentingnya kesetaraan gender dalam masyarakat. Perjuangan Kartini untuk menghapuskan diskriminasi gender dan memberikan hak-hak yang setara bagi perempuan dan laki-laki tetap relevan hingga saat ini.
4. Penghormatan atas Peran Perempuan dalam Pembangunan, Hari Kartini juga merupakan momen untuk menghormati peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan politik, sehingga perlu diakui dan diapresiasi oleh masyarakat.
5. Penguatan Solidaritas Perempuan, Hari Kartini juga menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas antarperempuan dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan bersama. Solidaritas ini menjadi landasan bagi perempuan untuk bersatu dan bersama-sama mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Dengan demikian, Hari Kartini saat ini bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga menjadi panggilan untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan, mendorong kesetaraan gender, dan menghargai peran perempuan dalam pembangunan bangsa, ujar Desak Ngakan Made Sutari Dewi Ayu. (Ni Komang Ari/Djaddie)