Ngaji Pancasila ala BPIP
TOPNEWS62.COM Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan acara Ngaji Pancasila yang bertepatan dengan peringatan haul pahlawan nasional Wage Rudolf Soepratman. Kegiatan ini dilaksanakan di area makam W.R Soepratman, yang terletak di Jalan Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu, 23 Maret 2024. Acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada Kelompok Disabilitas dan Anak Yatim Panti Asuhan yang berada di Surabaya.
Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. melalui press rilis yang diterima topnews62.com, menekankan pentingnya rasa syukur atas segala yang telah diberikan kepada Indonesia dan mengingatkan pentingnya untuk tidak melupakan sejarah dan jasa para pahlawan, sesuai dengan ungkapan "Jas Merah".
"Berbicara tentang pahlawan, tentu kita teringat jasa-jasa para pejuang dan pendiri bangsa yang dengan gigih melawan para penjajah guna meraih kemerdekaan bangsa dan negara salah satunya W.R Soepratman", ujarnya.
W.R Soepratman yang merupakan seorang pahlawan nasional yang turut berperan bersama tokoh-tokoh pemuda pergerakan nasional lainnya dalam melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Menurut Prof. Yudian, Sumpah Pemuda yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh pemuda termasuk W.R Soepratman pada 28 Oktober 1928, telah membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Lagu "Indonesia Raya", yang diciptakan oleh W.R Soepratman, dijelaskan memiliki makna mendalam, terutama jika dilihat dari keseluruhan tiga stanza-nya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M, menambahkan bahwa "Indonesia Raya" yang terdiri dari tiga stanza memiliki makna yang luas dan penting bagi bangsa Indonesia, mencerminkan seruan persatuan, doa untuk kebahagiaan, dan janji untuk abadi.
"Coba kita hayati lagu Indonesia Raya tiga stanza ini sangat memiliki makna yang dalam dan berarti bagi Indonesia. Stanza satu, marilah kita berseru Indonesia bersatu; stanza 2 marilah kita mendo'a Indonesia bahagia dan stanza 3 marilah kita berjanji Indonesia abadi", ucapnya.
Ia berharap kepada peserta yang terdiri dari santri dan masyarakat sekitar tersebut untuk terus meningkatkan rasa nasionalisme dan perkuat Ideologi Pancasila serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surabaya, MT. Ekawati Rahayu, S.H., M.H., yang hadir mewakili Wali Kota Surabaya, menyampaikan apresiasi kepada BPIP atas pelaksanaan acara yang dinilainya sangat bermanfaat. Beliau mengajak masyarakat Surabaya untuk terus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya yang mewakili Wali Kota dan Masyarakat Surabaya mengucapkan terima kasih kepada BPIP", ujarnya. Pihaknya mengajak kepada masyarakat Surabaya untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Pancasila sebagai Ideologi negara, sebagai falsafah hidup, mari kita selalu menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari", ajaknya.
Acara diakhiri dengan doa bersama di makam W.R Soepratman, yang dihadiri oleh keluarga ahli waris, Forkopimda Surabaya, pengurus Nahdlatul Ulama, pimpinan Pondok Pesantren, Yayasan Disabilitas, serta pimpinan panti asuhan, sebagai wujud penghormatan dan penguatan nilai-nilai nasionalisme dan Ideologi Pancasila. (MS)