Home > Nasional

Musim Gugur Akhlak: Mengapa Manusia Lebih Buas dari Binatang?

Musim gugur akhlak tidak boleh dibiarkan merobohkan sendi moral bangsa. Justru saat ini kita perlu sadar dan kembali memperkuat akhlak, baik dalam ranah pribadi maupun sosial.
Dok. Mas Imam Nawawi
Dok. Mas Imam Nawawi

TOPNEWS62.COM, DEPOK -- Ada saja berita tentang perilaku manusia yang kian melampaui batas nalar kemanusiaan. Mereka yang merasa punya kedudukan atau kekuatan, sering memandang orang lain lemah dan memperlakukannya tanpa rasa hormat. Fenomena ini seakan menunjukkan “musim gugur akhlak”. Padahal, Indonesia hanya mengenal dua musim: hujan dan kemarau. Namun, nyatanya akhlak benar-benar sedang berguguran. Ironisnya, manusia justru semakin merasa pintar, tetapi perilakunya lebih buas daripada binatang.

Pentingnya Menguatkan Akhlak

Musim gugur akhlak tidak boleh dibiarkan merobohkan sendi moral bangsa. Justru saat ini kita perlu sadar dan kembali memperkuat akhlak, baik dalam ranah pribadi maupun sosial. Akhlak bukan sekadar ajaran agama, melainkan pondasi peradaban yang membentuk kultur masyarakat.

Manusia membutuhkan akhlak sebagaimana tubuh membutuhkan udara. Namun, realitas hari ini menunjukkan masih banyak orang menempatkan harta di atas akhlak. Padahal, bila akhlak kokoh, harta akan menjadi sarana menghadirkan kebaikan.

Sejarah hidup Rasulullah SAW memberi teladan. Sejak kecil beliau dikenal masyarakat sebagai al-amin, sosok terpercaya. Akhlak adalah pembeda, penyelamat, sekaligus modal utama dalam meniti jalan kehidupan.

Apa Itu Akhlak?

Para ulama mendefinisikan akhlak sebagai perbuatan baik yang muncul secara spontan dari diri manusia. Misalnya, seseorang yang melihat orang lain kesulitan langsung tergerak membantu, tanpa pamrih atau motif pencitraan.

Imam Al-Ghazali menegaskan, akhlak harus dibina dan dilatih. Ingin menjadi pribadi dermawan, misalnya, seseorang perlu membiasakan diri berinfak. Hasilnya, ia selamat dari sifat kikir, sekaligus tumbuh menjadi pribadi penuh empati. KH. Hasyim Asy’ari pun menegaskan, puncak dari ilmu adalah akhlak.

Cara Merawat Akhlak

Seperti tanaman, akhlak butuh air dan pupuk agar tumbuh subur. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Mencari teman yang baik, sebab sahabat yang saleh memberi warna positif, sedangkan yang buruk meninggalkan noda dalam jiwa.
  2. Mengolah pikiran dengan bijak, agar tidak membuang waktu sia-sia.
  3. Menjaga diri dari hawa nafsu, yang sering menyeret manusia pada keburukan.
  4. Konsisten menjalankan rencana baik, tanpa menunda-nunda. Jadilah seperti matahari yang selalu terbit, bukan rembulan yang menunggu malam.
  5. Terus memperbaiki kelemahan diri, termasuk melawan rasa malas, meski sulit.

Akhlak sebagai Jalan Menuju Takwa

Derajat tertinggi manusia di hadapan Allah adalah takwa, dan itu mustahil diraih tanpa akhlak yang baik. Nabi Muhammad SAW menegaskan, beliau diutus ke muka bumi tak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Kini, di tengah derasnya arus zaman, pertanyaan pentingnya adalah: apakah kita siap menjaga agar akhlak tidak benar-benar gugur?

Mas Imam Nawawi

× Image