Home > Nasional

Walk For Autism Jakarta 2025, JCI Nusantara Ajak Publik Peduli Autisme

Walk For Autism bukan sekadar aksi sosial, tapi gerakan membangun ekosistem masyarakat yang inklusif dan suportif.
Dok. Resolve Asia
Dok. Resolve Asia

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Suasana Minggu pagi (10/8) di Plaza Senayan Jakarta dipastikan berbeda. Ratusan peserta dari berbagai kalangan akan berkumpul dan melangkah bersama dalam kegiatan Walk For Autism (WFA) Jakarta 2025, sebuah inisiatif yang digagas oleh Junior Chamber International Chapter Nusantara (JCI Nusantara) sebagai bentuk nyata kampanye kesadaran terhadap autisme.

Kegiatan ini bukan sekadar jalan santai. Lebih dari itu, WFA Jakarta 2025 hadir sebagai ajakan terbuka kepada masyarakat untuk lebih memahami, menerima, dan mendukung individu dengan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD). Lewat aksi bersama ini, JCI Nusantara ingin menegaskan bahwa anak-anak dan individu dengan autisme memiliki hak yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berkarya.

Acara akan digelar mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WIB di area Fountain, Plaza Senayan. Pendaftaran terbuka melalui event.tix.id dengan kata kunci WFA 2025 Jakarta, sementara donasi dapat disalurkan melalui platform KawanBantu atau transfer bank.

Menariknya, WFA Jakarta 2025 juga menjadi ajang penggalangan dana, yang akan digunakan untuk mendukung program-program pelatihan, edukasi, serta pembukaan lapangan kerja bagi individu dengan ASD. Sejumlah mitra seperti Pupa Center, serta sponsor utama seperti Panasonic, Gobel, Plaza Senayan, dan Grand China Travel turut memberi dukungan penuh.

Menurut data dari WHO, satu dari setiap 100 anak diperkirakan berada dalam spektrum autisme. Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI memperkirakan ada sekitar 2,4 juta anak di Indonesia yang hidup dengan ASD. Namun sayangnya, stigma dan keterlambatan deteksi dini masih menjadi kendala besar.

Di balik data tersebut, tersimpan kisah-kisah penuh perjuangan. Diana (nama disamarkan), orang tua dari anak dengan autisme, berbagi, “Jangan membandingkan capaian anak kita dengan anak lain. Bandingkan kemajuannya dengan dirinya sendiri dari waktu ke waktu.”

Sementara Raina (nama disamarkan), mahasiswi penyandang ASD, sempat disalahpahami karena gaya komunikasinya. Kini, berkat dukungan lingkungan yang inklusif, ia bisa menempuh pendidikan tinggi dan terus berprestasi.

Presiden JCI Nusantara 2025, Chandra Lohisto, menyampaikan, “Kami percaya bahwa setiap anak, termasuk mereka yang berada dalam spektrum autisme, memiliki hak yang sama untuk berkembang. Walk For Autism bukan sekadar aksi sosial, tapi gerakan membangun ekosistem masyarakat yang inklusif dan suportif.”

× Image