Home > Wisata

Marak Penipuan Paket Wisata, Pentingnya Platform Marketplace Terpercaya di Era Digital

Kalau tawarannya terasa terlalu bagus untuk jadi kenyataan, lebih baik berhati-hati atau tinggalkan saja
Dok. Paketour
Dok. Paketour

TOPNEWS62.COM,JAKARTA — Penipuan berkedok paket wisata kian marak menghantui ruang digital Indonesia. Dari open trip fiktif hingga agen perjalanan yang menghilang setelah menerima transfer, korban terus berjatuhan. Dampaknya, kepercayaan publik terhadap industri wisata digital pun makin tergerus.

Data dari Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) mengungkap bahwa 60 persen transaksi wisata domestik saat ini berlangsung secara daring. Ironisnya, hampir separuh pelaku usaha wisata kecil masih bergantung pada media sosial dan WhatsApp tanpa perlindungan sistem yang memadai.

Kondisi ini membuka celah lebar bagi oknum tidak bertanggung jawab. Mulai dari iklan palsu, agen fiktif, hingga penawaran harga murah yang ternyata jebakan. Salah satu modus yang paling umum adalah phishing, yakni upaya pencurian data pribadi seperti kata sandi dan informasi keuangan dengan menyamar sebagai agen perjalanan terpercaya. Sepanjang 2024, serangan phishing dengan skema wisata palsu tercatat menembus angka 900 juta kasus secara global, dengan lonjakan tertinggi terjadi saat musim liburan.

Di dalam negeri, kasus penipuan open trip bodong kerap viral di media sosial. Korbannya tak hanya menderita kerugian materi, tapi juga kehilangan kepercayaan terhadap transaksi wisata digital yang selama ini dianggap efisien dan modern. Efeknya bahkan terasa hingga ke daerah-daerah yang tengah berupaya bangkit lewat sektor pariwisata.

Dok. Paketour
Dok. Paketour

“Kepercayaan adalah mata uang utama dalam dunia perjalanan,” ujar Steve Lafian, pelaku industri wisata digital sekaligus pendiri platform Paketur. “Tanpa sistem yang melindungi kedua belah pihak, teknologi justru bisa memperbesar jarak, bukan mendekatkan.”

Steve menambahkan, konsumen kini harus lebih waspada saat bertransaksi. Salah satu langkah pencegahan penting adalah memilih platform marketplace yang memiliki sistem pembayaran aman, bukan sekadar transfer ke rekening pribadi. Ulasan pengguna, keaktifan layanan pelanggan, dan kejelasan informasi juga bisa menjadi indikator awal.

“Kalau tawarannya terasa terlalu bagus untuk jadi kenyataan, lebih baik berhati-hati atau tinggalkan saja,” ujar Steve.

Ia juga merekomendasikan penggunaan platform digital yang telah diverifikasi dan ramah pengguna, seperti Paketur, yang dapat diunduh di Play Store dan App Store. “Paketur memudahkan wisatawan mencari dan memesan paket perjalanan yang terpercaya, baik untuk destinasi lokal maupun internasional,” jelasnya.

Lebih dari itu, kehadiran marketplace terpercaya juga membantu para pelaku usaha wisata di daerah. Agen perjalanan dan operator tur bisa memasarkan paket mereka secara langsung kepada konsumen dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, tanpa harus khawatir soal penipuan atau keraguan dari calon wisatawan.

× Image