Home > Nasional

Gerakan Sajadah, Kesos UI dan Komunitas Ojol Kampanyekan Keselamatan Berkendara

Gerakan Sajadah berlangsung sepanjang tahun 2025 dan terbuka bagi masyarakat umum yang ingin terlibat maupun mendukung gerakan keselamatan berkendara ini.
Dok. BMH
Dok. BMH

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus menjadi perhatian berbagai kalangan. Berdasarkan data IRSMS Korlantas Polri periode Januari hingga 5 Agustus 2024, tercatat sebanyak 79.220 kecelakaan terjadi di jalan raya, mengakibatkan 117.962 orang mengalami luka-luka atau meninggal dunia. Sepeda motor tercatat sebagai kendaraan yang paling banyak terlibat, yakni sebanyak 552.155 unit.

Merespons situasi tersebut, mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia (Kesos UI) menggagas sebuah inisiatif bertajuk Gerakan Sajadah — akronim dari Sabar di Jalan dan Hati-hati. Gerakan ini diluncurkan secara resmi pada Ahad (11/5/2025) di Markas Komunitas Ojol Mengaji, Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Inisiatif ini digelar bekerja sama dengan komunitas ojek online (ojol) dan bertujuan meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara di kalangan pengemudi maupun masyarakat umum.

Penulis dan tokoh publik Kang Maman Suherman turut memberikan dukungan terhadap gerakan ini. Dalam video unggahan di media sosial, Kang Maman menyampaikan apresiasinya atas kepedulian para mahasiswa dan komunitas ojol terhadap isu keselamatan berlalu lintas.

“Jalan raya adalah salah satu pembunuh terbesar di Indonesia, tapi sering luput dari perhatian kita. Karena itu saya mendukung Gerakan Sajadah yang mengajak kita semua untuk lebih sabar dan hati-hati saat berkendara. Ini bukan hanya soal keselamatan pribadi, tapi juga untuk penumpang dan pengguna jalan lainnya,” ujar Kang Maman.

Pelangi Loemongga, koordinator Gerakan Sajadah, menjelaskan bahwa kampanye ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kecelakaan dan tingginya jumlah pengguna layanan ojek online. “Pada 2024, pengguna ojol meningkat menjadi 88 juta dari sebelumnya 82 juta pada 2023. Artinya, semakin banyak pengemudi yang perlu diedukasi untuk lebih berhati-hati di jalan,” kata Pelangi.

Dok. BMH
Dok. BMH

Beragam kegiatan digelar dalam kampanye ini, mulai dari edukasi keselamatan berkendara, pemasangan stiker kampanye di kendaraan ojol, pembagian helm berstandar SNI, hingga kampanye digital melalui media sosial. Mahasiswa Kesos UI berharap, melalui pendekatan yang menyentuh langsung komunitas, pesan-pesan keselamatan dapat tersampaikan lebih luas dan berdampak.

“Kami ingin menanamkan nilai sabar dan hati-hati dalam setiap aktivitas berkendara. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tapi juga komitmen sosial bersama,” imbuh Pelangi.

Dukungan pun datang dari para mitra pengemudi. Abayandang (51), anggota Komunitas Ojol Mengaji, menyambut baik kegiatan tersebut. “Edukasi seperti ini sangat penting, apalagi bagi kami yang setiap hari berada di jalan. Keselamatan bukan hanya untuk kami, tapi juga untuk penumpang dan keluarga yang menunggu di rumah,” ujarnya.

Gerakan Sajadah direncanakan berlangsung sepanjang tahun 2025 dan terbuka bagi masyarakat umum yang ingin terlibat maupun mendukung gerakan keselamatan ini.

× Image