Joie De Vivre, Parfum Lokal yang Harumkan Kenangan dan Aksi Sosial

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Kolaborasi kreatif antara ALT Perfumery dan Dave Hendrik, seorang figur publik nasional, melahirkan Joie De Vivre—parfum lokal dengan karakter khas yang tidak hanya menyentuh indra penciuman, tetapi juga menggugah emosi dan menginspirasi kepedulian sosial.
Nama Joie De Vivre berasal dari bahasa Prancis yang berarti ‘kebahagiaan dalam menjalani hidup’. Parfum ini resmi diluncurkan pada 22 Maret 2025 di Jakarta, bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Peluncuran ini tak sekadar menjadi momen selebrasi, melainkan juga sebuah ajakan untuk berbagi dan mengenang. Nuansa hangat Idul Fitri yang menyusul peluncuran tersebut memperkuat pesan keakraban dan kasih sayang yang diusung Joie De Vivre.
ALT Perfumery, sebagai merek parfum lokal Indonesia, dikenal karena keberaniannya dalam menciptakan wewangian orisinal, berbeda dari tren “dupe” yang banyak diikuti oleh brand lokal lainnya. Filosofi ini tercermin dalam Joie De Vivre, yang dirancang bukan hanya untuk memikat hidung, tetapi juga untuk membangun koneksi emosional yang mendalam dengan pemakainya.
Inspirasi Joie De Vivre datang dari kenangan pribadi Dave Hendrik bersama mendiang ibundanya. Presenter dan penyiar yang telah lama dikenal publik itu mengenang tradisi membuat nastar bersama sang ibu setiap menjelang Lebaran.
“Bagi saya, aroma nastar itu bukan cuma soal kue, tapi waktu kebersamaan. Itu adalah cinta, kehangatan, dan kebahagiaan,” ujar Dave penuh haru.
Dari kenangan itulah, ALT Perfumery meracik komposisi wewangian yang unik: perpaduan aroma nanas segar dan manisnya nastar, menghasilkan parfum yang lembut namun menyentuh. Joie De Vivre menjadi simbol nostalgia, kehangatan keluarga, dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang menghormati orang tua dan kebersamaan.
Lebih dari sekadar produk parfum, Joie De Vivre juga membawa misi sosial. Sebagian hasil penjualan—sebesar Rp20.000 per botol—akan disalurkan untuk membantu panti werdha, serta mendukung para ibu tunggal (single moms) yang kerap luput dari perhatian. Langkah ini memperkuat komitmen Joie De Vivre sebagai jembatan antara kenangan pribadi dan aksi nyata untuk sesama.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen penduduk Indonesia kini berusia lanjut, banyak di antaranya hidup dalam keterbatasan. Melalui Joie De Vivre, ALT Perfumery dan Dave Hendrik berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi mereka yang membutuhkan kehangatan dan perhatian.
“Parfum bagi kami bukan sekadar wewangian. Ia adalah bahasa yang lembut untuk menyampaikan rasa—membangkitkan kenangan dan menyentuh hati,” ujar Edwin Surya Yahya, Founder ALT Perfumery. Ia menegaskan bahwa ALT terus berkomitmen menghadirkan produk yang orisinal, bermakna, dan emosional.
Sejak diluncurkan, Joie De Vivre mendapat sambutan hangat dari publik. Di media sosial, banyak warganet menyebutnya sebagai “aroma pelukan ibu” dan “wangi yang menenangkan hati”. Ini menjadi bukti bahwa Joie De Vivre bukan hanya parfum, melainkan kisah yang hidup dalam setiap semprotan.
Dalam budaya yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap orang tua, Joie De Vivre hadir sebagai lebih dari sekadar parfum—ia adalah simbol kenangan, cinta, dan kepedulian.