TOPNEWS62.COM, Jakarta – Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1446 H/2025 M ditetapkan dengan rata-rata sebesar Rp89.410.258,79. Angka ini lebih rendah Rp4 juta dibandingkan BPIH tahun 2024.

Penurunan BPIH ini berdampak positif pada Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang wajib dibayar jemaah. Jika pada 2024 rata-rata Bipih mencapai Rp56 juta, maka tahun ini hanya Rp55 juta. Selain itu, alokasi nilai manfaat per jemaah yang berasal dari optimalisasi setoran awal juga turun dari Rp37 juta menjadi Rp33 juta.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyebut penurunan ini tidak lepas dari keberhasilan negosiasi dengan penyedia layanan di Arab Saudi. Efisiensi dilakukan pada berbagai sektor seperti akomodasi, konsumsi, hingga layanan di Armuzna, yang mencapai Rp600 miliar.

Selain itu, penurunan biaya didukung oleh penggunaan alat kebutuhan jemaah yang sudah tersedia sejak 2024, seperti mesin pembaca dokumen dan pendataan bio visa. "Ini memungkinkan kita mengoptimalkan anggaran tanpa menurunkan kualitas pelayanan," ujar Hilman.

Dengan kuota haji sebanyak 221.000 orang, pemerintah berkomitmen menjaga standar pelayanan terbaik sambil terus menekan biaya agar terjangkau oleh masyarakat luas. Upaya efisiensi ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan ibadah haji yang berkualitas dan berkeadilan.