Home > Filantropi

Kemenag RI Launching Kampung Zakat Gowa Lor, Laznas Yakesma Siap Berkontribusi

Laznas Yakesma sebagai kolaborator program Kampung Zakat akan terus memberikan dukungannya agar program percontohan implementasi zakat yang efektif dan berdampak nyata terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat bebasis wilayah.
Dok. Yakesma
Dok. Yakesma

TOPNEWS62.COM,CIREBON - Laznas Yakesma ikut meresmikan Program Kampung Zakat Gowa Lor pada Rabu (20/11) di Balai Dusun Gowa Lor, Kec. Kaliwedi, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Program ini merupakan hasil kolaborasi dan sinergi antara Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Program Kampung Zakat ini adalah sebuah program pemberdayaan masyarakat di suatu wilayah dari dana Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kemenag dengan pengelola zakat (BAZNAS dan LAZ) untuk membuat pembinaan dan pemberdayaan di segala bidang, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kemanusiaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar lebih baik dan berdaya.

Direktur Utama Laznas Yakesma, Sahabudin, Ak MM hadir langsung dalam kegiatan peresmian ini bersama manajer program Laznas Yakesma, Nur Wiqoyah dan Kepala Bidang Kemitraan Yakesma Jawa Barat, Yanta. Kontribusi Laznas Yakesma dalam program Kampung Zakat ini memprioritaskan pada bantuan untuk pertanian agar para petani dapat lebih produktif dan berkembang.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa stakeholder mulai dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Cirebon, Kemenag Pusat dan Jawa Barat, LAZ yang berkolaborasi diantaranya Laznas Yakesma, Rumah Zakat, Darut Tauhid Peduli, Pusat Yatim Indonesia, ZIS Indosat, BSI Maslahat, YBM Brilian, Zakat Sukses, Ucare, LAZ Al Bahja, LAZ Darul Quran, dan Rumah Amal Salman serta masyarakat Gowa Lor yang mengikuti peresmian Kampung Zakat.

Perwakilan Bupati Kab Cirebon, H. Iik Ahmad Rifai selaku Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat yang mewakili Pemda Cirebon mengucapkan terimakasih karena telah mendukung Pemda untuk mengatasi kemiskinan di daerahnya.

“Kami menyambut baik dengan kegiatan ini, karena kegiatan yang sangat positif dan mendukung pemerintah daerah dalam hal pengentasan kemisikinan. Sebagai gambaran kami dari kab. Cirebon, banyak sekali permohonan bantuan masuk kepada kami, namun karena keterbatasan anggaran tidak bisa membantu semua, oleh karena itu dengan adanya launching kampung zakat ini sangat membantu pemerintah daerah,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapannya kepada masyarakat Gowa Lor untuk dapat aktif berpartisipasi dalam program Kampung Zakat.

“Mudah mudahan program ini bisa membantu kebutuhan masyarakat dan bisa hadirkan kampung-kampung zakat lain. Insya Allah Pemda akan bantu hal hal lain yang dibutuhkan. Kami mewakili Pemda memohon masyarakat Gowa Lor untuk membantu pelaksanaan program-program kampung zakat ini. Sehingga dengan program pemberdayaan ini dapat membuat masyarakat jadi lebih berdaya dan sejahtera lagi,” tambahnya.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Barat, H. Ajam Mustajam, M.Si dalam sambutannya menyampaikan isu sosial yang terjadi di Jawa Barat sebagai gambaran kondisi masyarakat yang masih banyak membutuhkan dampak program zakat dari pengelola zakat di Indonesia.

“Penduduk Jawa Barat saat ini hampir 50 juta penduduk dengan potensi zakat wakaf Jawa Barat sebesar 30 Trilliun dan potensi muzakki sebesar 6 Triliun. Saat ini isu sosial masyarakat Jawa Barat meliputi kemiskinan ekstrem, stunting, aromil/perceraian, dan masalah sosial lainnya di masyarakat dengan adanya judi online, pinjaman online, serta pergaluan bebas yang membutuhkan intervensi dari berbagai stakeholder agar dapat diatasi bersama,” ujarnya.

Pada kegiatan peresmian ini hadir juga Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag dan memberikan sambutan mewakili Kemenag Pusat.

“Semoga kehadiran kami menjadi solusi untuk kemiskinan, karena ada 245 ribu orang miskin di Kab. Cirebon dan sebanyak 2,9 juta orang di seluruh Indonesia. Orang miskin harus mendapatkan akses pendidikan, karena dengan itulah yang dapat menjadikan mobilitas terhadap kesejahteraannya,” ungkapnya.

Prof. Waryono menegaskan bahwa keberjalanan program Kampung Zakat ini tidak ditentukan oleh Kemenag Pusat, tetapi harus dengan dukungan oleh semua stakeholder setempat termasuk masyarakat yang ada di Gowa Lor, dan ia mengharapkan bahwa program ini dapat berjalan minimal selama 3 tahun kedepan.

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian bantuan secara simbolis dari masing-masing LAZ kepada perwakilan masyarakat yang hadir dalam peresmian ini yang menandai program ini akan menjadi program kolaborasi antar pengelola zakat.

Laznas Yakesma dalam hal ini sebagai kolaborator program Kampung Zakat akan terus memberikan dukungannya agar program ini dapat menjadi percontohan implementasi zakat yang efektif dan berdampak nyata terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat bebasis wilayah.

× Image