Film "Dedare" Dapat Dukungan Menparekraf, Angkat Pariwisata Lombok ke Level Baru
TOPNEWS62.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan dukungannya terhadap film Dedare sebagai sarana promosi pariwisata untuk Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Film ini dianggap mampu memperkenalkan kekayaan budaya lokal, khususnya budaya Sasak, kepada khalayak luas.
Dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2024), Sandiaga mengungkapkan bahwa film produksi Ruang Tengah Kreatif ini menjadi salah satu media yang memperlihatkan budaya lokal dengan sangat otentik. Penggunaan bahasa Sasak dalam dialog antar karakter menjadi salah satu unsur yang memperkuat identitas lokal di film ini.
"Film ini tidak hanya memperkaya industri kreatif tanah air, tetapi juga memberikan perspektif baru yang menonjolkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Lombok, kepada penonton di seluruh dunia," ujar Sandiaga.
Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin, menambahkan bahwa Dedare merupakan hasil karya kreatif yang didukung penuh oleh Kemenparekraf melalui berbagai program. Rumah produksi Ruang Tengah Kreatif, asal Mandalika, dibina lewat program Aksi Selaras Sinergi (Aksilarasi) dan Festival Film Bulanan (Fesbul), yang bertujuan untuk mengembangkan sineas lokal.
"Film ini merupakan hasil nyata dari program Aksilarasi dan Fesbul. Ruang Tengah Kreatif telah dibina melalui kedua program tersebut, dan kini mampu menghasilkan karya yang bisa bersaing di industri kreatif nasional," kata Amin.
Sementara itu, Seprianto Maulana, Executive Producer dari duabelasbros, menjelaskan bahwa Dedare merupakan proyek perdana komunitas pengusaha dalam industri perfilman. Ia optimis bahwa ke depan akan ada lebih banyak kolaborasi yang melibatkan sineas lokal, dengan harapan mereka dapat memperluas jaringan dan mendapatkan pengakuan di tingkat nasional hingga internasional.
"Kami berharap proyek ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak filmmaker lokal untuk tampil di kancah global, sehingga turut mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia yang sudah menduduki posisi ketiga terbesar di dunia, bahkan siap menyalip Korea Selatan yang berada di posisi kedua," ujar Seprianto.
Ahmad Siladandi, produser Dedare, juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Kemenparekraf dalam mempromosikan film ini. "Ini merupakan peluang besar bagi para sineas lokal untuk lebih mengenal industri film dan mengembangkan potensi mereka," tuturnya.
Dengan hadirnya Dedare, diharapkan pariwisata Lombok dan NTB dapat semakin dikenal dan diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di industri kreatif dunia.