Sinergi BMH-YBM BRILiaN : Ketulusan yang Menguatkan Iman di Pedalaman Tanah Karo
TOPNEWS62.COM, Karo - Desa Pulotebu yang terletak di pegunungan Kabupaten Karo memiliki udara yang sejuk dan pemandangan yang memanjakan mata. Meski begitu, untuk mencapai desa yang terujung di Kecamatan Kutabuluh ini, dibutuhkan perjalanan panjang melewati jalur Tiga Binanga. Jalan yang berliku dengan perbukitan yang curam menjadikan desa ini lebih terpencil dan terisolir dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Di tengah keterbatasan akses, kehidupan masyarakat Pulotebu tak pernah lepas dari perjuangan. Tidak terkecuali bagi kehidupan komunitas muslim yang jumlahnya sedikit di desa tersebut. Sebagian besar penduduknya adalah petani yang menanam sayuran seperti kentang, kol, cabai, hingga buah-buahan seperti jeruk dan tomat. Hasil panen mereka menjadi tumpuan hidup, meski seringkali tantangan besar menghadang, mulai dari cuaca hingga harga yang tidak menentu.
Namun, pada Senin (23/09), senyuman bahagia menghiasi wajah para mualaf dan komunitas muslim di desa ini. BMH Sumut dan YBM BRILiaN hadir membawa 25 paket bantuan berupa sembako dan perlengkapan ibadah sholat setelah menempuh perjalanan kuranglebih 5 jam dengan jarak 135 kilometer dari Medan.
Mereka berkumpul di Masjid Nurul Huda, satu-satunya masjid yang ada di Pulotebu. Meski hanya bangunan sederhana dari papan kayu yang sudah lapuk dimakan usia, masjid ini tetap berdiri kokoh sebagai tempat para mualaf beribadah, merawat aqidah dan mencari ketenangan batin.
“Ini bukan hanya sekadar bantuan materi. Ini bentuk kasih sayang dan kepedulian kepada saudara-saudara di sini,” kata Osman Ali, Kepala Divisi Prodaya BMH Sumut, penuh haru. Baginya, setiap langkah yang diambil untuk sampai ke Pulotebu sebanding dengan kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah penuh ketulusan di masjid sederhana itu.
Selain itu, Bukhori, S.Pd.I, Kepala KUA Kecamatan Kutabuluh, yang turut hadir dalam penyerahan bantuan tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.
“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami. Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga sebagai motivasi untuk semakin rajin beribadah dan mempererat silaturahmi. Kami serahkan semua ini kepada Allah, semoga para donatur selalu diberkahi.” ujarnya
Sri Mahyani Br Siregar, salah satu penerima manfaat yang telah lama berjuang untuk tetap istiqomah, tampak tak kuasa menahan haru.
“Bantuan ini bukan sekadar sembako. Ini adalah tanda bahwa kami tidak sendiri. Terima kasih untuk semua dukungan dan perhatian ini, ini menjadi semangat bagi kami untuk terus teguh menjalani islam dan meneguhkan iman.”
Di tengah segala keterbatasan dan jarak yang memisahkan, bantuan ini bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang cinta dan harapan yang membawa sinar terang ke hati-hati yang selalu berjuang. */uli