Home > Travel dan Haji

Kemenag dan BSSN Kolaborasi Jaga Keamanan Aplikasi Siskohat Haji

Siskohat ini menjadi andalan dalam pengelolaan data haji berbasis teknologi informasi.
Dok. Kemenag
Dok. Kemenag

TOPNEWS62.COM, Jakarta – Untuk memastikan keamanan data jemaah haji Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam menjaga aplikasi Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Aplikasi Siskohat ini menjadi andalan dalam pengelolaan data haji berbasis teknologi informasi.

Dalam sidang Pansus Angket Haji yang berlangsung di Senayan, Jakarta, Rabu (27/8/2024), Hasan Afandi, Kasubdit Data dan Sistem Informasi Terpadu Direktorat Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu, mengungkapkan langkah-langkah yang diambil untuk melindungi Siskohat dari ancaman keamanan. Ia menegaskan bahwa meski sistem ini berpotensi menghadapi berbagai ancaman, Kemenag bersama BSSN terus memperkuat keamanan dengan berbagai upaya.

"Tim Computer Incident Security Response Team (CIRT) Kemenag bekerja sama dengan BSSN secara rutin melakukan pemindaian dan evaluasi sistem keamanan Siskohat. Baru-baru ini, kami berhasil menutup dua celah keamanan yang terdeteksi dalam sistem. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan keamanan aplikasi ini," jelas Hasan.

Hasan juga menambahkan bahwa Kemenag memiliki Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi untuk melakukan sinkronisasi dan backup data aplikasi Siskohat setiap hari, memastikan data jemaah tetap terlindungi. Aplikasi ini hanya dapat diakses oleh pihak internal Kemenag, sehingga keamanan data jemaah haji selalu terjaga.

Untuk memudahkan jemaah dalam mengetahui perkiraan keberangkatan mereka, Kemenag menyediakan layanan melalui website haji.kemenag.go.id dan aplikasi Haji Pintar. Dengan memasukkan nomor porsi, jemaah dapat melihat estimasi waktu keberangkatan mereka. Layanan ini merupakan bagian dari transparansi Kemenag kepada jemaah haji.

Meski begitu, Hasan menegaskan bahwa informasi pribadi jemaah tidak akan ditampilkan dalam aplikasi Haji Pintar. Hanya informasi penting seperti jadwal keberangkatan, pembatalan, dan status kesehatan yang ditampilkan.

"Estimasi keberangkatan didasarkan pada nomor porsi atau urutan di setiap provinsi. Jika ada keluhan dari jemaah mengenai jadwal keberangkatan, kami siap memberikan penjelasan dengan transparan. Contohnya, pada tahun 2019, dua jemaah yang terlibat dalam kasus pemalsuan dokumen penggabungan mahram akhirnya tidak diberangkatkan meski sudah berada di asrama haji, setelah kami mendapatkan informasi yang valid," ujar Hasan.

Kolaborasi antara Kemenag dan BSSN ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi para jemaah haji, sekaligus memastikan integritas data tetap terjaga sepanjang proses ibadah haji.

× Image