Home > Travel dan Haji

Jemaah Perempuan Sedang Haid Tidak Wajib Tawaf Wada

Pengecualian bagi jemaah wanita yang sedang haid/nifas, istihadlah, orang yang beser, anak kecil, orang yang fisiknya lemah
Dok,kemenag
Dok,kemenag

TOPNEWS62.COM, Jakarta - Sebelum meninggalkan Kota Makkah Al-Mukarramah, jemaah haji diharuskan melaksanakan Tawaf Wada', yang merupakan salah satu dari rangkaian wajib haji. Menurut Buku Manasik Haji terbitan Kementerian Agama, Tawaf Wada' adalah penghormatan terakhir kepada Baitullah atau tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah.

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menjelaskan bahwa Tawaf Wada' adalah penghormatan akhir kepada Baitullah sebelum meninggalkan Kota Suci tersebut. "Bagi yang meninggalkan, dikenakan dam berupa penyembelihan kambing (menurut Syafi’iyah, Hanafiyah, dan Hanabilah). Namun, menurut Imam Malik, Dawud, dan Ibnu Munzir, Tawaf Wada' hukumnya sunah," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Sabtu (29/06/2024).

Menurut Widi, ada pengecualian bagi jemaah wanita yang sedang haid/nifas, istihadlah, orang yang beser, anak kecil, orang yang fisiknya lemah, orang yang luka darah terus mengalir, orang yang tertekan, dan orang yang tertinggal rombongan. "Jemaah wanita yang sedang haid cukup berdoa di depan pintu Masjidil Haram ketika akan meninggalkan Makkah. Selain itu, jemaah haji yang lemah karena usia atau sakit sehingga mengalami kesulitan (masyaqqat) dalam melaksanakan Tawaf Wada' juga tidak diwajibkan," jelas Widi.

Widi juga menambahkan bahwa Tawaf Wada' dapat disatukan dengan Tawaf Ifadah bagi jemaah dalam kondisi uzur, misalnya sakit yang membuatnya sangat berat atau tidak memungkinkan melaksanakan keduanya secara terpisah. "Ini terutama berlaku bagi jemaah yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas karena harus segera pulang ke Tanah Air, khususnya jemaah haji gelombang pertama," ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen untuk melayani para Tamu Allah sebaik mungkin, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan berdoa di depan Ka'bah. "Ada beberapa jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang diantar PPIH ke Masjidil Haram," ungkap Widi.

"Kami antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka diberi kesempatan untuk berdoa menghadap Ka'bah," lanjutnya.

Widi menambahkan bahwa PPIH masih terus melakukan pendataan dan berupaya memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka'bah. "Bahkan, jika kondisi kesehatan jemaah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunah. Semoga ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka," harapnya.

Pada fase pemulangan jemaah haji hingga tanggal 28 Juni 2024 pukul 21.00 WAS, sebanyak 51.746 orang telah diterbangkan ke Tanah Air dalam 131 kelompok terbang. Sementara itu, jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah hari ini berjumlah 10.532 orang dalam 27 kloter.

"Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) menunjukkan bahwa hingga pukul 07.22 WIB, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 316 orang," tutup Widi.

Hari ini, Sabtu, 29 Juni 2024, terdapat 16 kelompok terbang dengan total 6.269 jemaah haji yang telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air. Rinciannya sebagai berikut:

  1. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 321 jemaah/1 kloter
  2. Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
  3. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter
  4. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
  5. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter
  6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter
  7. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter
  8. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
  9. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 kloter
  10. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
  11. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter
  12. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 440 jemaah/1 kloter
× Image