Shalawat dan Perjalanan Menuju Makkah-Madinah
TOPNEW62.COM, Alhamdulillah, pada hari Minggu (23/6/2024) pukul 17.30 WIB, saya kembali dapat menjejakkan kaki di kota Madinah Al Munawwarah. Terima kasih kepada Bapak Menteri Agama yang telah memberi saya kepercayaan untuk kembali melayani Tamu Allah dalam operasional haji tahun 1445 H/2024 M.
Dulu, saya tak pernah membayangkan bisa berziarah ke Kota Makkah Al-Mukarramah untuk menunaikan ibadah haji dan berziarah ke Makam Rasulullah Muhammad SAW di Madinah Al-Munawwarah. Dengan latar belakang ekonomi yang terbatas, berhaji dan umrah terasa seperti impian yang jauh. Di kampung halaman, hanya segelintir orang yang mampu melaksanakan ibadah haji.
Mengingat perjalanan hidup saya, pada sekitar tahun 1992, sebagai santri di Pesantren Al Fattach di Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saya mengunjungi Almarhum KH. Masduri Rois, pengasuh dan pendiri pesantren. Beliau memberikan nasihat yang tak pernah saya lupakan tentang keinginan dan shalawat.
“Jika kamu memiliki keinginan atau hajat, berdoalah kepada Allah SWT dan bertawasul kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan memperbanyak membaca shalawat. Bahkan untuk hal yang tampaknya mustahil. Insya Allah, Allah SWT akan mengabulkannya. Misalnya, jika kamu ingin berhaji,” ucap beliau.
Beliau memberikan banyak nasihat positif. Ketika saya berpamitan, beliau memberikan amalan bacaan Shalawat Nariyah:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma shalli shalaatan kaamilatan wa sallim salaaman taamman ‘ala Sayyidina Muḫammadinilladzi tanhallu bihil ’uqadu wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdlâ bihil ḫawaaiju wa tunaalu bihir raghaa’ibu wa ḫusnul khawaatimi wa yustasqal ghamaamu biwajhihil karimi wa ‘ala alihi wa shahbihi fi kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’lumilak(a).
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau, semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujan pun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
“Bacalah semampumu dan istiqamah setelah sholat sebanyak 3 kali, 7 kali, 11 kali, dan seterusnya,” lanjut beliau.
Saya juga mendapatkan nasihat berarti dari Almarhum KH. Sholeh Abdul Hamid, pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Beliau mengatakan, “Perbanyaklah membaca shalawat Jibril sebanyak-banyaknya setiap habis sholat fardhu. Jika kamu mengamalkannya, insya Allah hidupmu tidak akan susah dan insya Allah kamu akan mendapatkan kesempatan untuk berhaji dan berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW. Entah bagaimana caranya, bahkan dari jalan yang tidak pernah kamu sangka.”
Shalawat Jibril yang sederhana namun penuh manfaat berbunyi: صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Shallallaahu ‘Ala Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wasallam.
Benarlah apa yang mereka sampaikan. Tahun 2011, untuk pertama kalinya saya mendapatkan kesempatan dan kepercayaan menjadi Pelayan Tamu Allah di kota Madinah Al Munawarah. Subhanallah.
Apa yang saya sampaikan adalah pengalaman pribadi yang ingin saya bagikan kepada siapa saja, khususnya para pembaca, untuk mengamalkan shalawat. Semoga dengan membiasakan membaca shalawat, doa-doa dan hajat kita dapat terkabul. Aamiin... Aamiin... Aamiin ya Rabbal alamin.
Terkhusus untuk Almarhum KH. Masduri Rois dan KH. Sholeh Abdul Hamid, Al-Fatihah. Wallahu a‘lam bishshawab. Dok.Kemenag