TOPNEWS62.COM, Kemenparekraf/Baparekraf bersama Basarnas telah menggelar sebuah workshop bertajuk "Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan serta Keselamatan di DPSP Labuan Bajo". Acara ini digelar pada Selasa (28/5/2024) di Kantor BPOLBF. Fadjar Hutomo, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis dari Kemenparekraf/Baparekraf, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman akan aspek keselamatan dan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke DPSP Labuan Bajo.

Masalah utama yang dihadapi di DPSP Labuan Bajo adalah kecelakaan kapal wisata yang dapat berdampak negatif terhadap minat wisatawan. Oleh karena itu, manajemen keamanan dan keselamatan dalam bidang pariwisata harus dilakukan di segala tingkatan, termasuk upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Fadjar menekankan pentingnya pelatihan khusus bagi pemandu wisata lokal dan komunitas setempat sebagai bagian dari tindakan promotif. Harapannya, melalui workshop ini, seluruh pemangku kepentingan di Labuan Bajo dapat memahami pentingnya ekosistem pariwisata yang terintegrasi serta manajemen krisis kepariwisataan.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Noer Isroedin, menambahkan bahwa diperlukan peningkatan kesadaran kolektif terhadap kondisi darurat atau krisis di destinasi pariwisata. Ini merupakan langkah penting dalam penyusunan dokumen protokol keamanan dan keselamatan di destinasi pariwisata super prioritas.

Pihak berwenang setempat, seperti Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo, dan Kepala Kantor KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengapresiasi kerja sama antara Kemenparekraf dan Basarnas dalam mengadakan kegiatan ini. Mereka menyoroti pentingnya keterlibatan seluruh stakeholder dalam menerapkan protokol keamanan dan keselamatan di Labuan Bajo.