Jemaah Diimbau Hormati Budaya Setempat Selama di Saudi
TOPNEWS52.COM, Jakarta - Selama menjalani ibadah haji di Tanah Suci selama kurang lebih 41 hari, jemaah haji Indonesia diimbau untuk menghormati budaya setempat baik dalam interaksi sosial maupun dalam berpakaian.
“Jemaah dilarang mengenakan pakaian yang tidak sopan atau membuka aurat saat berada di dalam hotel, seperti menggunakan daster atau celana pendek. Selain itu, menjaga pergaulan, terutama saat ihram, sangat penting, khususnya pergaulan dengan lawan jenis yang bukan muhrim,” kata Widi Dwinanda, anggota Media Center Kementerian Agama, dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (27/05/2024).
“Selain itu, jemaah diingatkan untuk tidak bersendawa sembarangan, karena dalam budaya Arab Saudi, hal tersebut dianggap tidak sopan,” tambah Widi.
Jemaah juga diimbau untuk bersikap wajar terhadap lawan jenis, terutama kepada orang yang tidak dikenal, agar tidak dianggap menggoda atau menimbulkan kesalahpahaman.
Widi juga menekankan pentingnya mematuhi peraturan selama tinggal di hotel. “Jemaah tidak boleh memasak di dalam kamar, merokok di dalam hotel, atau menjemur pakaian sembarangan. Jangan membuat jemuran di kamar dengan cara mengaitkan tali jemuran pada pemadam api (fire sprinkler). Jika perangkat tersebut terlepas, maka akan memicu air keluar dan membasahi kamar,” jelasnya.
Jemaah juga diingatkan untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan karena sisa bara pada puntung rokok bisa menyebabkan kebakaran. “Jemaah harus bijak dalam penggunaan air di hotel. Gunakan air secukupnya dan pastikan keran air dimatikan dengan rapat setelah digunakan,” pesan Widi.
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji
Hari ini, Kementerian Agama meluncurkan aplikasi baru bernama “Kawal Haji” yang ditujukan untuk memudahkan akses jemaah dan masyarakat dalam melaporkan berbagai masalah selama penyelenggaraan ibadah haji. Aplikasi ini memungkinkan jemaah untuk melaporkan permasalahan konsumsi, akomodasi, transportasi, dan orang hilang. Laporan akan dipantau dan ditindaklanjuti oleh petugas. Jemaah lain juga bisa membantu dan memberikan respons melalui aplikasi ini.
“Aplikasi ini memungkinkan petugas untuk mendapatkan update situasi dan kondisi jemaah secara cepat dan akurat, serta mendeteksi dan menyelesaikan masalah dengan lebih efisien,” jelas Widi.
Selain itu, aplikasi ini juga memberikan informasi cepat dan terpercaya terkait situasi di Tanah Suci bagi keluarga jemaah di Indonesia. Mereka juga bisa melapor jika ada masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yang sedang menjalankan ibadah haji.
“Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store dengan nama ‘Kawal Haji’,” tambah Widi.
Selama berada di Tanah Suci, menjaga kesehatan harus menjadi prioritas bagi seluruh jemaah. Jemaah disarankan untuk membatasi aktivitas di luar hotel dan tidak melakukan ibadah umrah atau sunnah berulang kali. Jemaah bisa memanfaatkan masjid di sekitar hotel untuk beribadah.
“Salat di hotel atau masjid terdekat memiliki nilai pahala yang sama dengan salat di Masjidil Haram,” ungkap Widi.
Jemaah juga dianjurkan untuk mengisi waktu dengan zikir, membaca Alquran, serta mengikuti program bimbingan dan konsultasi ibadah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah di setiap hotel, dan juga edukasi kesehatan oleh petugas kesehatan.
“Jemaah dapat memanfaatkan klinik yang ada di setiap sektor untuk pemeriksaan rutin kesehatannya,” tambahnya.
Operasional pemberangkatan jemaah haji sudah memasuki hari ke-16. Sebanyak lebih dari 109 ribu jemaah telah tiba di Tanah Suci, dengan jumlah jemaah yang wafat hingga hari ini mencapai 17 orang.
Pada hari ini, Senin, 27 Mei 2024, terdapat 18 kelompok terbang dengan total 7.204 jemaah yang akan diterbangkan ke Jeddah. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.320 jemaah/3 Kloter
2. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 Kloter
3. Embarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter
4. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter
5. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/1 Kloter
6. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter
7. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 Kloter
8. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 720 jemaah/2 Kloter
9. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter
10. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter
11. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter