Depok Berduka, Walikota Sambut Kedatangan Dua Bus Selamat dari Kecelakaan Ciater Subang
TOPNEWS62.COM- Depok, Minggu (12/05/2024) Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyambut kedatangan rombongan dua bus yang selamat di jalan samping Masjid Al-Ikhlas, pukul 05.00 WIB, Minggu pagi.
Depok berduka mendalam tengah dirasakan masyarakat Kota Depok, atas kecelakaan bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok.
Seperti diketahui, sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terjadi di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/05/2024) malam.
Sisanya, dari 60 orang yang berada di bus tersebut mengalami luka ringan maupun berat karena insiden maut di Ciater Subang tersebut.
Minggu pagi, dua dari tiga bus rombongan SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut tiba di Kota Depok, tepatnya, di jalan samping Masjid Al-Ikhlas, pukul 05.00 WIB, Minggu (12/05/24).
Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang kerap disapa Kiai Idris turut menyambut kedatangan rombongan dua bus yang selamat.
Tangis para orang tua pun pecah seiring dengan kedatangan dua bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kiai Idris memastikan seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana, akan ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Pemkot Depok akan menanggung seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana, termasuk korban meninggal dunia (MD)," tegasnya.
Dirinya memastikan, Pemkot Depok juga akan memberikan santunan untuk korban meninggal dunia.
Saat ini, Pemkot Depok sedang melakukan koordinasi lebih lanjut kepada pihak maupun lembaga terkait Tragedi tersebut.
"Seluruh biaya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sudah kami siapkan untuk kejadian yang tidak terduga seperti ini (kecelakaan), kami akan berikan santunan juga kepada ahli waris," ucapnya.
"Perawatan juga kan kita sudah ikut program Universal Health Coverage (UHC), masuk dalam Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," tuturnya