Home > Travel dan Haji

Tips untuk Menghadapi Suhu Tinggi saat Musim Haji dan Mencegah Heat Stroke

Para jemaah haji, khususnya mereka yang lanjut usia, harus memperhatikan kesehatan mereka dengan cermat
Dok.Himpuh
Dok.Himpuh

TOPNEWS62.COM- JAKARTA, Diprediksi bahwa suhu di Tanah Suci selama musim haji akan mencapai 40 derajat Celsius. Jemaah haji diminta untuk siap menghadapi kondisi ini agar dapat menghindari heat stroke. Heat stroke, yang merupakan kondisi terkait panas yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal, harus diwaspadai oleh semua jemaah haji, terutama yang berusia lanjut. “Para jemaah haji, khususnya mereka yang lanjut usia, harus memperhatikan kesehatan mereka dengan cermat sebelum dan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Mereka harus dapat mengenali gejala heat stroke dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan,” ujar Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah, Dr. Leksmana, di Jakarta, pada hari Senin lalu. Dr. Leks, demikian dia akrab disapa, menjelaskan bahwa cuaca panas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi jemaah, seperti dehidrasi, kelelahan, dan kerusakan kulit. Untuk menghindari masalah tersebut, Dr. Leks menyarankan beberapa langkah berikut:

1. Minumlah banyak air putih, bahkan jika Anda tidak merasa haus. Konsumsi tiga hingga empat liter air per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Hindari minuman berkafein atau beralkohol, dan pilihlah air putih sebagai minuman utama.

2. Sirami wajah dengan air bersih untuk mendinginkan kulit yang terkena panas.

3. Gunakan perlindungan saat berada di luar ruangan, seperti payung, topi lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya, dan masker medis untuk melindungi diri dari paparan langsung sinar matahari. “Pastikan juga untuk mengenakan pakaian longgar dan nyaman yang dapat menjaga tubuh tetap dingin dan melindungi dari sinar matahari. Jangan lupa untuk beristirahat yang cukup,” tambahnya. Kuota haji Indonesia untuk tahun 1445 H/2024 M adalah sebanyak 241.000 jemaah, termasuk 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus. Dari jumlah tersebut, sekitar 45.000 jemaah merupakan lansia berusia 65 tahun ke atas. Dr. Leks menekankan pentingnya bagi jemaah haji lanjut usia untuk berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum berangkat. Hal ini akan membantu mereka memahami kondisi kesehatan mereka dan mengambil tindakan yang sesuai. “Pastikan juga untuk membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan, karena mungkin obat-obatan tersebut tidak tersedia dalam daftar yang disediakan oleh tim kesehatan,” tambahnya.

× Image