Bali Akan Memperkenalkan Kearifan Segara Kerthi pada World Water Forum ke-10
TOPNEWS62.COM - Jakarta, Pemerintah Provinsi Bali akan menghadirkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada para delegasi yang menghadiri World Water Forum ke-10. Acara tersebut dijadwalkan berlangsung di wilayah Pantai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Kota Denpasar pada tanggal 18 Mei 2024.
Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali, I Ketut Sukra Negara, menyatakan bahwa Bali memiliki kearifan lokal Segara Kerthi yang menghormati air, terutama di pantai dan laut, yang berasal dari ajaran agama Hindu. Segara Kerthi merupakan bagian dari ajaran Sad Kerthi, yang terdiri dari enam perilaku mulia untuk menjaga alam semesta.
"Dengan melibatkan ritual Segara Kerthi, kami ingin menunjukkan kepada dunia, khususnya kepada para delegasi, bahwa kami di Bali memiliki kearifan lokal yang tidak hanya berfokus pada upaya fisik, tetapi juga pada dimensi spiritual," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa ritual Segara Kerthi yang akan dilaksanakan pada 18 Mei 2024 juga akan dirangkaikan dengan perayaan Hari Suci Tumpek Uye/Tumpek Kandang, yang merupakan perayaan umat Hindu setiap 210 hari sekali. Tumpek Uye merupakan ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap binatang yang telah membantu kehidupan manusia.
Pada tanggal tersebut, upacara Segara Kerthi tidak hanya akan melibatkan sarana sesajen Caru Panca Kelud dan persembahyangan bersama, tetapi juga akan mencakup pelepasan tukik dan burung sebagai wujud penghormatan terhadap binatang.
Ritual Segara Kerthi akan dipimpin oleh tiga sulinggih (pendeta Hindu) dengan melibatkan masyarakat adat di Desa Adat Serangan, serta dihadiri oleh delegasi dan undangan lainnya.
"Kami telah berkoordinasi dengan pimpinan adat Desa Serangan dan akan melibatkan masyarakat adat untuk memastikan kelancaran kegiatan Segara Kerthi dan Tumpek Uye," tambahnya.
Para delegasi World Water Forum akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan rangkaian upacara Segara Kerthi, termasuk tari sakral yang akan mengiringi acara tersebut. Selain itu, setelah persembahyangan bersama, akan dilakukan pelepasan tukik dan burung yang telah disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali.