Home > Gaya Hidup

Dorong Peningkatan Literasi Digital bagi Santri di Balikpapan melalui Program Santri Digitalpreneur

Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 yang bertujuan untuk membentuk para santri menjadi pelaku ekonomi kreatif di era digital.
Dok.kemenparekraf.go.id
Dok.kemenparekraf.go.id

TOPNEWS62.COM - Balikpapan, 30 April 2024 - Menyusul kesuksesan program sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali memberikan dorongan yang kuat terhadap peningkatan literasi digital bagi para santri di Balikpapan, Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan melalui program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 yang bertujuan untuk membentuk para santri menjadi pelaku ekonomi kreatif di era digital.

Dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 di Ponpes Hidayatullah Pusat, Balikpapan, Selasa (30/4/2024), Menparekraf Sandiaga melihat potensi besar para santri untuk menjadi pelaku digitalpreneur, terutama di tengah predikat Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia. Menurutnya, literasi digital menjadi kunci penting dalam memanfaatkan potensi tersebut.

Menparekraf Sandiaga juga membagikan tips dan motivasi kepada para santri mengenai pembuatan konten digital yang kreatif dan berkualitas. Ia menekankan pentingnya menerapkan prinsip FAST (Fathonah, Amanah, Shidiq, Tabligh) yang bersumber dari sifat-sifat utama Rasulullah.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga turut menyoroti kontribusi para santri dalam pembangunan ekonomi. Ia menyatakan keyakinannya bahwa para santri di Ponpes Hidayatullah Pusat, Balikpapan, bukan hanya menjadi garda terdepan dalam dakwah, tetapi juga dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Timur.

Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 di Balikpapan sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di 10 kabupaten/kota terpilih di Indonesia. Dengan melibatkan pesantren-pesantren lokal, program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada santri dalam mengembangkan kemampuan kreatif dan digital mereka.

Dalam setiap kota, program ini akan memilih 50 peserta dari 10 pesantren yang akan menjalani pelatihan selama 4 hari. Peserta diminta untuk bekerja dalam kelompok dan menghasilkan satu konten digital. Hasil terbaik dari setiap kota akan dipamerkan pada demo day di Jakarta.

Menparekraf Sandiaga dan para pejabat terkait juga hadir dalam acara tersebut untuk memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat menjadi wadah yang efektif bagi para santri untuk mengembangkan potensi kreatif dan digital mereka, serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan pariwisata Indonesia.

× Image