TOPNEWS62.COM – JAKARTA, Kemenparekraf/Baparekraf sedang aktif mendorong pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk membentuk Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK) sebagai langkah strategis dalam memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan.

Fadjar Hutomo, Staf Ahli Menteri Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, menggarisbawahi bahwa pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dia menegaskan pentingnya pembentukan MKK di tingkat daerah sebagai wadah bagi seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi dalam menghadapi krisis, baik itu bencana alam maupun non-alam.

Menyikapi momen libur Lebaran, Kemenparekraf melakukan pemantauan terhadap destinasi pariwisata di tiga provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil pemantauan menunjukkan adanya beberapa kendala yang masih mengganggu kenyamanan wisatawan, seperti masalah parkir dan retribusi yang belum tertangani dengan baik, kondisi jalan yang sempit dan rusak, serta permasalahan penanganan sampah saat lonjakan pengunjung.

Fadjar menekankan bahwa aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kepuasan pengunjung sangat penting dalam membangun citra pariwisata yang positif. Untuk memastikan pemantauan yang efektif, Kemenparekraf berkoordinasi langsung dengan pihak terkait, termasuk kepala dinas pariwisata dari masing-masing provinsi untuk memperoleh data kunjungan dan tingkat okupansi.

Florida Pardosi, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, menyoroti lonjakan kunjungan wisatawan pada destinasi populer seperti Pantai Pangandaran, Pantai Menganti, Borobudur, dan Telaga Sarangan. Dia menekankan peran penting pemerintah daerah dalam memastikan keberlangsungan liburan Lebaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan dengan dukungan dari pelaku industri pariwisata yang berkolaborasi secara holistik.

Demikianlah upaya yang dilakukan oleh Kemenparekraf/Baparekraf dalam meningkatkan kualitas dan ketahanan sektor pariwisata serta ekonomi kreatif, melalui pembentukan Manajemen Krisis Kepariwisataan di tingkat daerah dan koordinasi lintas sektor yang terpadu.