Solo Safari Kenalkan Bayi Lucu Harimau Benggala Saat di Momen Lebaran 2024
TOPNEWS62.COM- Solo, Jumat (12/04/2024) Momen Spesial Lebaran dengan sukacita yang besar, Solo Safari mengumumkan kelahiran tiga bayi harimau Benggala pada tanggal 2 Maret 2024. Anak-anak harimau ini merupakan keturunan dari pasangan Randy harimau Benggala jantan berusia 14 tahun, dan Rasna harimau Benggala betina berusia 9 tahun, yang keduanya merupakan penghuni tercinta di Solo Safari.
Kelahiran bayi harimau ini adalah momen yang sangat berharga bagi kami," kata Ibu Shinta selaku General Manager pengelola Solo Safari. "Tidak hanya menambah jumlah keluarga besar kami di Solo Safari, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pelestarian spesies harimau Benggala yang terancam punah. Kami bangga bahwa Randy dan Rasna dapat memberikan kontribusi penting bagi upaya konservasi kami."
Bayi harimau Benggala tersebut lahir dalam keadaan sehat dan telah menunjukkan tingkah laku yang sangat lucu dan menggemaskan, menarik perhatian semua yang berkesempatan melihat mereka. Pengunjung Solo Safari akan memiliki kesempatan untuk melihat kepolosan dan keceriaan bayi - bayi harimau ini mulai 11 April 2024 di area khusus yang telah disiapkan untuk memastikan kenyamanan mereka dan keamanan pengunjung.
Solo Safari berkomitmen penuh terhadap pelestarian satwa liar, terutama spesies yang terancam punah seperti harimau Benggala yang merupakan spesies harimau terbesar kedua di Dunia. Kelahiran ini menjadi bagian dari program pelestarian kami yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap pelestarian satwa liar.
Untuk informasi lebih lanjut tentang jam kunjungan dan aktivitas khusus terkait bayi harimau, silakan hubungi WA 0858 1000 0072 atau kunjungi situs web kami di www.solosafari.id
Kami mengundang Anda untuk menjadikan Solo Safari bagian dari tradisi Lebaran Anda. Nikmati keajaiban alam, temukan satwa menarik, dan ciptakan kenangan yang akan bertahan seumur hidup. Untuk informasi lebih lanjut tentang acara, jam buka, dan atraksi, kunjungi www.solosafari.id
Tentang Solo Safari, Jelajahi petualangan seru bersama keluarga dan sahabat tercinta hanya di Solo Safari, sebuah kawasan wisata edukasi satwa seluas 14 hektar di Surakarta, Jawa Tengah. Di sini, kamu tidak hanya akan mengenal lebih dekat satwa endemik Indonesia, tetapi kamu juga bisa berbagi keceriaan di berbagai area hiburan yang tersedia. Solo Safari yang dulunya disebut dengan Taman Satwa Taru Jurug yang dikelola dengan pemerintah kota Surakarta dan di inisiasi oleh Walikota Surakarta Bapak Gibran Rakabuming untuk mengajak bekerjasama Taman Safari Indonesia dan sekarang menjadi Taman edukasi satwa dengan wajah baru bernama Solo Safari dibawah kelola Taman Safari Indonesia yang dibuka sejak tanggal 27 Januari 2023.
Tentang Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia memiliki lebih dari 8700 satwa, 400 spesies, dan dikunjungi oleh lebih dari 5 juta pengunjung setiap tahun. Dengan kontribusinya dalam menyelamatkan, memulihkan, dan melepaskan ribuan satwa ke alam liar sejak tahun 1980, TSI telah menjadi salah satu organisasi konservasi dunia untuk satwa endemic Indonesia dan spesies terancam punah dunia. TSI sebelumnya telah meraih 4 sertifikasi internasional dan 16 penghargaan nasional untuk pusat konservasi dan rekreasi.
Taman Safari Indonesia membuka area konservasi satwa pertamanya, yaitu The Great Taman Safari Bogor di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada April 1986. Setelah satu dekade, TSI berkembang dengan mendirikan The Grand Taman Safari Indonesia Prigen Jawa Timur, Pasuruan, Jawa Timur pada Desember 1997. Keberhasilan kedua, area konservasi oleh TSI mendorong perusahaan untuk membangun area konservasi lainnya, seperti The Amazing Taman Safari Bali, The Funtastic Beach Safari Batang Jawa Tengah, Jakarta Aquarium & Safari, dan yang terbaru, Solo Safari. TSI juga mengawasi beberapa unit bisnis untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, seperti Royal Safari Garden, Safari Resort, Baobab Safari Resort, Mara River Safari Lodge, dan Safari Wonders. TSI memiliki visi untuk menjadi area konservasi satwa serta pariwisata berbasis pendidikan dan penelitian.