Home > Nasional

Menlu Retno dan Menkeu Sri Mulyani Pelepasan Bantuan 10 Juta Dosis di Bandara Soekarno-Hatta

Indonesia kirimkan bantuan dosis Vaksin Polio ke Afghanistan, kontribusi Humaniter dalam kondisi krisis
Dok. Humas Kemenkeu
Dok. Humas Kemenkeu

TOPNEWS62.COM - Pemerintah Indonesia melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID telah mengirimkan bantuan berupa 10 juta dosis vaksin polio bPOV ke Afghanistan. Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melakukan pelepasan bantuan tersebut pada Kamis (07/03/2024) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Dalam sambutannya, Menlu Retno menyatakan bahwa pengiriman vaksin polio ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia terhadap rakyat Afghanistan. "Kepentingan rakyat selalu menjadi prioritas bagi kita. Manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Afghanistan yang membutuhkannya," kata Retno.

Menurutnya, situasi kemanusiaan di Afghanistan masih memprihatinkan. Sistem kesehatan yang tidak memadai membuat masyarakat rentan terhadap penyakit menular, termasuk polio. Afghanistan termasuk dalam daftar negara endemik polio di dunia.

"Dalam situasi seperti ini, kita memiliki kewajiban untuk membantu. Permintaan bantuan vaksin polio ini datang dari pihak Afghanistan, dan Indonesia, sebagai produsen vaksin polio yang maju, siap memberikan kontribusi," ujarnya.

Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan bantuan ini, termasuk UNICEF yang akan memfasilitasi pengiriman dan distribusi vaksin tersebut.

"Sekali lagi, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam masalah kemanusiaan. Kita terus mendukung rakyat Afghanistan," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pengiriman bantuan ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan sesuai dengan amanat konstitusi.

"Sebagai negara merdeka, Indonesia memiliki mandat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk di bidang kesehatan," kata Menkeu.

Indonesian AID, yang didirikan pada Oktober 2019, telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar kepada 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini, dan Fiji. Lembaga ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tujuan untuk mendukung diplomasi luar negeri Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.

"Selama empat tahun beroperasi, Indonesian AID telah membantu berbagai negara sahabat dengan total hibah pembangunan sebesar Rp356,58 miliar," kata Menkeu Sri Mulyani.

× Image