Kementerian Agama RI dan Kementerian Saudi Cek Layanan Fast Track Haji di Bandara Surabaya dan Solo

TOPNEWS62.COM, SOLO--Kementerian Agama Bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sedang melakukan evaluasi terhadap layanan fast track (Jalan Macca) bagi jemaah haji, Indonesia di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo. Evaluasi ini di pimpin oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah dari Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al Bijawi, bersama dengan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief.
Evaluasi kesiapan di Bandara Juanda telah di lakukan pada tanggal 27 Februari 2024, sementara evaluasi di Bandara Adi Soemarmo sedang berlangsung pada hari Rabu (28/2/2024). Tim delegasi yang mendampingi terdiri dari Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, Direktur Bina Umrah dan Haji khusus, Jaja Jaelani, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura Bandara Juanda.
Layanan fast track, yang dalam beberapa tahun terakhir hanya tersedia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, kini sedang diajukan untuk diterapkan juga di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo Solo.
"Hari ini kami meninjau kesiapan Bandara Adi Soemarmo, Solo, setelah sebelumnya mengunjungi Bandara Juanda, Surabaya. Hasil evaluasi ini akan menjadi bahan pembahasan dalam rapat selanjutnya di tingkat yang lebih tinggi. Tim evaluasi dari Arab Saudi akan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan di lapangan, dan kami berharap hasilnya positif," ungkap Hilman setelah mengawasi evaluasi fast track di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/2/2024).
"Kunjungan ini dihadiri oleh seluruh mitra kami, seperti otoritas bandara, Angkasa Pura I, dan Kementerian Perhubungan. Bersama delegasi Saudi, kami melakukan penelaahan untuk menentukan lokasi yang paling tepat dan nyaman bagi jemaah haji," tambahnya.
Hilman menjelaskan bahwa ada beberapa alternatif dan skema yang sedang dipertimbangkan untuk menerapkan fast track ini. Keputusan akhir akan diambil setelah melakukan kajian lebih lanjut dalam rapat berikutnya.
Rencana untuk membuka layanan fast track ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, setelah bertemu dengan Direktur Jenderal Paspor Kementerian Imigrasi Saudi, Sulaiman bin Abdul Aziz, di Jeddah, Arab Saudi, pada Januari 2024. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah jemaah haji yang berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC) adalah masing-masing 39.226 dan 35.886 jemaah. Jika usulan ini disetujui oleh otoritas Arab Saudi, sebanyak 75.112 jemaah akan mendapatkan layanan fast track. Jika ditambah dengan 53.353 orang yang mendapatkan layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, maka totalnya mencapai 128.465 atau lebih dari 50% dari total kuota jemaah haji Indonesia.
Menurut Hilman, layanan fast track ini penting karena memudahkan jemaah haji dalam proses pemeriksaan dokumen imigrasi, seperti visa dan paspor. Proses ini sudah dilakukan di bandara keberangkatan.
"Dengan fast track atau Jalan Macca, jemaah akan mendapatkan layanan imigrasi Saudi di Tanah Air. Sehingga ketika mereka tiba di Tanah Suci, mereka tidak perlu lagi melewati pemeriksaan imigrasi dan hanya perlu naik bus langsung menuju hotel," jelasnya.
Proses imigrasi yang telah dilakukan di Indonesia juga membuat jemaah tidak perlu mengantri lagi di imigrasi bandara tujuan. Layanan fast track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam, dibandingkan dengan layanan biasa yang memakan waktu satu hingga tiga jam.
Hilman berharap bahwa proses penerapan fast track di Surabaya dan Solo ini akan mendapat persetujuan dari Arab Saudi dan berjalan lancer. “Kami sangat mengapresiasi perhatian dari pimpinan kami, dan kami berterima kasih kepada pimpinan di Arab Saudi yang juga memberikan perhatian yang sama,” tambahnya.