50 Ulama Pesantren Studi Penguatan Pengambilan Fatwa di Daarul Ifta Mesir
TOPNEWS62.COM - Jakarta - Program beasiswa Non Degree dalam rangka Penguatan Pengambilan Fatwa di Daarul Ifta' Mesir. Program ini difokuskan untuk Kiai, Gus, Ibu Nyai, dan Ning pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia di selenggarakan atas sinergi Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sebanyak 50 peserta terpilih berangkat dari Jakarta menuju Mesir pada tanggal 9 Februari dan akan mengikuti program ini hingga 9 Maret 2024. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengambilan fatwa bagi pesertanya yang telah memiliki dasar kuat dalam hal tersebut. Di Daarul Ifta', mereka akan mendalami ilmu pengetahuan Islam lebih lanjut serta memperkenalkan warisan ulama Nusantara dan bahkan menciptakan karya akademik dalam bahasa Arab.
Waryono Abdul Ghofur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf sekaligus plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menyatakan hal ini sebagai upaya penguatan kapasitas peserta. Sebelum keberangkatan, dia mengungkapkan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pesertanya.
Persyaratan utama bagi peserta adalah kemahiran berbahasa Arab, yang menunjukkan pentingnya kemampuan berbahasa dalam mengikuti program ini. Gus Anis, salah satu peserta, mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program beasiswa ini. Dia berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
Pelepasan peserta ditandai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Gus Fadl, KH. Fadlullah dari Pondok Pesantren APIK Kaliwungu Kendal. Doa ini diharapkan menjadi penanda kesuksesan dan kelancaran program yang akan dijalani peserta.
Kementerian Agama menyediakan layanan penuh mulai dari transportasi hingga pendampingan selama di Mesir untuk memastikan keselamatan dan kesuksesan peserta. Biltiser Bahtiar, yang bertugas mendampingi peserta di Mesir, menyatakan rasa syukurnya atas kesempatan ini.
Peserta yang menerima beasiswa dari LPDP merasa bersyukur dan semakin bersemangat menjelang keberangkatan. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pengambilan fatwa di Indonesia, tetapi juga memperkuat hubungan budaya dan ilmiah antara kedua negara serta melahirkan generasi ulama yang berkualitas.