Makna di Balik Mahakarya 7 Motif Batik Nusantara
TOPNEWS62.COM. Batik merupakan warisan budaya nusantara yang semakin dikenal seluruh dunia
UNESCO juga telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009.
Batik di Indonesia sendiri sangatlah beragam. Hal itu tercermin dari ragam motif batik yang ada di setiap daerah di Indonesia di mana setiap daerah punya motif, corak, dan warna yang berbeda satu sama lain.
Setiap goresan motif batik ternyata punya maknanya tersendiri lho, Sobat Pesona. Nah, dalam rangka Hari Batik Nasional yang dirayakan pada tanggal 2 Oktober ini, mari kenali makna mendalam dari 7 motif batik berikut ini!
1. Motif Batik Kawung: Sebuah Simbol di Pohon Aren.
Salah satu motif batik yang paling terkenal dari Yogyakarta adalah motif kawung. Motif batik ini berbentuk bulatan-bulatan yang menyerupai buah kawung atau buah aren yang disusun secara geometris.
Dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia. Harapannya, agar manusia tidak melupakan asal usulnya.
Selain itu, motif batik kawung juga dikenal sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Tak heran jika dulunya, batik kawung hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja, seperti pejabat kerajaan.
2.Motif Batik Parang: Dongeng Mengenai Pangeran Jawa.
Inilah salah satu motif batik paling tua dengan filosofi dan makna yang sangat dalam. Motif batik parang mengandung nilai sekaligus petuah agar manusia tidak mudah menyerah terhadap segala yang terjadi dalam kehidupan.
Pola garisnya yang saling berkesinambungan menggambarkan konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu, pantang menyerah untuk mencapai kesejahteraan, serta menggambarkan bagaimana manusia terus memperbaiki hubungan dengan Tuhan, alam, maupun sesamanya.
3. Motif Batik Sekar Jagad: Keragaman
Sekar jagad adalah salah satu motif batik yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sekar jagad diambil dari kata “kar” yang dalam Bahasa Belanda berarti peta dan “jagad” dalam Bahasa Jawa yang berarti dunia, sehingga bermakna peta dunia.
Motif ini menggambarkan indahnya keragaman, baik di Indonesia maupun dunia. Selain itu, motif sekar jagad juga memiliki makna keindahan atau kecantikan yang membuat orang yang memandangnya jadi terpesona.
4. Motif Batik Truntum: Simbol Kasih Sayang
Sobat Pesona pasti sudah tak asing lagi dengan motif batik yang satu ini, kan? Ya, motif batik ini sering kita jumpai di pernikahan adat Jawa. Namanya adalah batik truntum. Truntum diambil dari Bahasa Jawa “taruntum” yang berarti tumbuh kembali atau bersemi kembali. Nah, asal usul batik ini selalu dikaitkan dengan cerita Ratu Kencana, lho.
Batik bergambar kuntum atau kembang di langit ini punya sejarah yang panjang. Diawali pada abad ke-18, Ratu Kencana merasa diabaikan oleh Sunan Pakubuwana III Surakarta Hadiningrat karena sunan memiliki selir baru di keraton.
Sang ratu kemudian melampiaskan kecemburuannya pada goresan lukisan gambar bintang dan bunga tanjung pada sehelai kain. Melihat sang ratu yang tengah membatik, hati sunan kembali tersentuh.
Rasa kasih sayang dan cinta bersemi kembali di hati sang sunan. Dari sinilah awal sejarah batik truntum yang kita kenal sekarang. Motif ini menyimbolkan cinta dan kasih sayang yang selalu bersemi di antara pasangan.
5.Motif Batik Ulamsari Mas: Simbol Kesejahteraan.
Selain Jawa, Bali juga memiliki motif batik khasnya sendiri, lho. Salah satu motif batik dari Bali yang cukup dikenal luas adalah motif batik ulamsari mas. Jika Sobat Pesona perhatikan, gambar yang terdapat pada batik ini adalah berupa gambar udang dan ikan.
Gambar udang dan ikan dalam batik ini menyimbolkan sumber daya alam bawah laut Bali yang kaya dan banyak dijadikan sumber mata pencaharian oleh masyarakatnya. Sehingga, gambar udang dan ikan pada motif ulamsari mas ini dapat juga diartikan sebagai simbol kesejahteraan masyarakat Bali.
6. Motif Batik Buketan: Rangkaian Bunga Lambang Bahagia.
Batik motif buketan merupakan motif batik asal Pekalongan, Jawa Tengah. Kata buketan sendiri diambil dari Bahasa Belanda “boeket” yang artinya rangkaian bunga.
Nama yang sangat cocok ya, mengingat motif batik ini memang didominasi oleh gambar tumbuhan yang bersulur disertai bunga dan burung. Gambar bunga pada motif ini merupakan perlambangan dari kebahagiaan, kecantikan, kemurnian, dan keceriaan. Sedangkan gambar burung bisa dimaknai sebagai simbol keanggunan dan wibawa seorang wanita.
7. Motif Batik Sidoasih
Selain truntum, batik motif sidoasih juga merupakan jenis batik yang sering dikenakan dalam acara-acara pernikahan adat Jawa. Batik yang bermuatan gambar tumbuhan atau gunung ini berasal dari dua kata Bahasa Jawa, yaitu “sido” yang berarti jadi, terus menerus, atau berkelanjutan dan “asih” yang berarti kasih sayang.
Sehingga, sidoasih dapat diartikan sebagai perlambang kehidupan manusia yang penuh kasih sayang. Motif batik yang satu ini banyak dipakai pada upacara pernikahan, dengan harapan pengantin akan membangun kehidupan rumah tangganya yang penuh cinta kasih.