Home > Nasional

Pemberdayaan Ekonomi Umat bagi Masyarakat Perkotaan

Pemberdayaan ekonomi umat di perkotaan adalah jalan menuju kemandirian dan keadilan sosial. Dibutuhkan sinergi antara masyarakat, lembaga zakat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar potensi zakat dan wakaf produktif dapat dimaksimalkan.
Dok. TOPNEWS62.COM
Dok. TOPNEWS62.COM

TOPNEWS62.COM , DEPOK – Kehidupan masyarakat perkotaan ditandai oleh dinamika yang cepat dan penuh tekanan. Modernisasi, urbanisasi, serta kemajuan teknologi membawa banyak peluang, namun juga memunculkan tantangan baru seperti ketimpangan ekonomi, biaya hidup yang tinggi, dan persaingan kerja yang semakin ketat.

Sebagian warga kota mampu beradaptasi dan tumbuh di tengah derasnya arus perubahan, tetapi tak sedikit pula yang tertinggal dan berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan dasar. Dalam konteks ini, pemberdayaan ekonomi umat menjadi kebutuhan mendesak, bukan hanya dari sisi sosial, melainkan juga sebagai implementasi nilai-nilai Islam dalam mewujudkan keadilan ekonomi.

Tantangan Ekonomi Umat di Tengah Modernisasi Kota

Kehidupan perkotaan menyimpan paradoks: di balik gemerlapnya peluang, terdapat jurang kesenjangan sosial yang kian melebar. Banyak masyarakat yang belum mampu mengakses peluang ekonomi, bahkan harus bergulat dengan biaya hidup tinggi dan keterbatasan lapangan kerja.

Islam menawarkan solusi berkeadilan melalui pendekatan sosial-ekonomi berbasis nilai ilahiah. Pemberdayaan ekonomi umat tidak sekadar memperbaiki taraf hidup, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kesejahteraan adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab bersama.

Zakat, Infak, dan Sedekah: Pilar Penguat Ekonomi Umat

Instrumen zakat, infak, dan sedekah (ZIS) sejatinya memiliki peran strategis dalam mempersempit kesenjangan ekonomi, terutama di kawasan perkotaan. Potensi zakat di kota sangat besar, mengingat banyaknya masyarakat dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

Apabila dikelola secara profesional dan produktif, ZIS dapat menjadi sumber pembiayaan ekonomi umat. Program seperti pemberian modal usaha mikro, pelatihan keterampilan, hingga pembinaan UMKM adalah langkah konkret agar penerima manfaat (mustahik) bisa naik kelas menjadi pemberi zakat (muzakki).

Zakat produktif inilah yang menjadi jembatan menuju kemandirian ekonomi masyarakat perkotaan.

Urbanisasi dan Peluang Besar UMKM Syariah

Gelombang urbanisasi membawa jutaan orang ke kota dengan impian hidup lebih baik. Namun, tanpa keterampilan dan akses ekonomi, banyak di antaranya berakhir dalam lingkaran kemiskinan baru.

Di sinilah pentingnya menguatkan UMKM berbasis syariah—mulai dari koperasi syariah, usaha kuliner halal, hingga layanan ekonomi kreatif yang sesuai dengan prinsip Islam. Dukungan modal, pelatihan, dan pendampingan akan membantu UMKM menjadi tulang punggung ekonomi umat di tengah kerasnya persaingan kota.

Digitalisasi sebagai Penggerak Kemandirian Ekonomi

Era digital menghadirkan peluang besar bagi umat untuk naik kelas ekonomi. Pemasaran daring, sistem pembayaran digital, hingga platform e-commerce membuka ruang bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar.

Lembaga keagamaan seperti masjid, KUA, maupun lembaga zakat dapat berperan sebagai pusat edukasi digital umat—memberikan pelatihan dan pendampingan agar masyarakat melek teknologi dan mampu bersaing secara sehat.

Dengan digitalisasi, UMKM syariah tidak hanya eksis di tingkat lokal, tapi juga berpeluang menembus pasar nasional bahkan global.

Menuju Ekonomi Umat yang Mandiri dan Berkeadilan

Pemberdayaan ekonomi umat di perkotaan adalah jalan menuju kemandirian dan keadilan sosial. Dibutuhkan sinergi antara masyarakat, lembaga zakat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar potensi zakat dan wakaf produktif dapat dimaksimalkan.

Dengan tata kelola yang profesional dan transparan, pemberdayaan ekonomi umat bisa menjadi solusi nyata mengatasi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan, dan menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan ekonomi modern.

Pada akhirnya, umat Islam di perkotaan diharapkan tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pelaku utama ekonomi yang berkontribusi dalam membangun peradaban yang adil, mandiri, dan berkeadaban.

Rizki Ulfahadi

× Image