Mau Jadi Lebih Baik atau Diam Tertinggal oleh Zaman?

TOPNEWS62.COM, JAKARTA — Dalam setiap kesempatan, setiap manusia selalu punya pilihan. Di tangan kitalah kendali itu berada: mau menjadi pribadi yang lebih baik, atau memilih diam dan perlahan tertinggal oleh zaman yang terus bergerak tanpa henti.
Hidup bukan sekadar tentang apa yang kita inginkan, tapi tentang apa yang kita lakukan secara konsisten. Karena itu, setiap orang perlu memiliki tujuan. Tanpa arah yang jelas, hidup akan mudah terombang-ambing seperti air di atas daun talas tak pernah tenang, apalagi berarti.
Saya menulis setiap hari karena punya satu tujuan: ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Di era digital seperti sekarang, ide bisa menjangkau siapa pun dengan cepat. Maka blog ini menjadi sarana aktualisasi diri—ikhtiar agar setiap waktu yang saya jalani bernilai di hadapan Allah.
Teladan dari Nabi Muhammad SAW: Kekuatan dalam Kejujuran
Ketika Nabi Muhammad SAW masih kecil, beliau hidup sebagai yatim piatu—tanpa ayah dan ibu, tanpa tempat untuk bermanja. Namun beberapa tahun kemudian, beliau tumbuh menjadi pribadi agung dan dihormati. Rahasia di balik perubahan besar itu adalah satu sikap sederhana namun mendasar: kejujuran.
Bagi sebagian orang, kejujuran mungkin tampak tidak menguntungkan. Namun, bagi mereka yang memiliki visi dan memahami hukum proses serta pertumbuhan, kejujuran justru menjadi fondasi utama kesuksesan. Bangsa Jepang pun menanamkan nilai serupa: integritas bukan kelemahan, melainkan kekuatan untuk tumbuh.
Pilih untuk Tumbuh, Bukan Tumbang
Pilihlah sesuatu yang membuat kita tumbuh kokoh seperti pohon rindang—memberi keteduhan dan buah bagi banyak orang.
Kalau hari ini hidup terasa gelap—karena masalah ekonomi, kehilangan, atau kesedihan mendalam—sadarlah segera. Ambil sikap yang meneguhkan diri, bukan yang meruntuhkan semangat.
Patah Hati Bukan Akhir Dunia
Bagi anak muda, patah hati sering terasa seperti badai yang menghancurkan segalanya. Namun sesungguhnya, itu hanyalah fase emosional sementara. Patah hati bisa menjadi awal dari kekuatan baru, jika kita memilih untuk bangkit, bukan larut dalam kesedihan.
Seperti Nabi Muhammad SAW, jadikan setiap ujian sebagai ajang menempa diri. Ganti narasi negatif seperti “Aku tidak cukup baik” menjadi “Aku sedang tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat.”
Kendali Diri: Kunci Menemukan Kekuatan di Tengah Badai
Saat keuangan sulit, karier mandek, atau hubungan renggang, jangan serahkan kendali diri pada keadaan luar. Alihkan fokus ke hal-hal kecil yang bisa kita kendalikan hari ini: membaca buku, berolahraga, menambah skill baru.
Setiap langkah kecil adalah bentuk disiplin untuk terus bergerak maju. Hasil mungkin belum terlihat sekarang, tapi proses itulah yang membentuk ketangguhan.
Bangkit, Bergerak, dan Konsisten
Mulailah dengan satu langkah sederhana. Sadarilah bahwa kekuatan untuk berubah selalu ada di dalam diri kita. Seperti Nabi Muhammad SAW, jadikan setiap hari sebagai ladang menanam kebaikan.
Kehebatan sejati bukan muncul dari satu momen spektakuler, melainkan dari ketekunan, konsistensi, dan kesungguhan dalam tindakan kecil yang dilakukan terus-menerus.
Dengan cara itu, kita tidak akan tertinggal apalagi tergilas oleh zaman. Insya Allah.
Mas Imam Nawawi