Robohnya Bangunan Ponpes di Sidoarjo Sisakan Duka dan Trauma, Tim Gabungan Masih Cari Korban

TOPNEWS62.COM, SIDOARJO – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, setelah bangunan empat lantai yang tengah dalam proses pembangunan roboh pada Senin (29/9) sore. Insiden yang diduga dipicu kegagalan konstruksi itu terjadi saat para santri sedang menunaikan salat Asar berjamaah.
Teriakan histeris, tangis keluarga, dan kepanikan mewarnai detik-detik setelah bangunan runtuh. Puluhan santri dan pekerja tertimpa reruntuhan. Hingga Selasa (30/9) pagi, tercatat 102 orang berhasil dievakuasi. Dari jumlah itu, satu korban meninggal dunia dan 77 lainnya luka-luka, sementara 38 orang masih dinyatakan hilang.
“Banyak korban yang berhasil keluar dalam kondisi shock, mereka masih ketakutan setiap mendengar suara keras,” ujar salah satu relawan SAR di lokasi. Para santri yang selamat kini ditangani tidak hanya secara medis, tetapi juga diberikan pendampingan psikologis untuk memulihkan trauma.
Proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari BPBD, BASARNAS, Forkopimda, dan relawan SAR dari berbagai daerah. Tantangan utama adalah medan reruntuhan yang labil serta potensi bangunan sisa yang masih berisiko ambruk.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan, kejadian ini masuk kategori bencana kegagalan teknologi. Masyarakat diimbau agar pembangunan gedung bertingkat benar-benar diawasi secara ketat sesuai standar konstruksi demi mencegah jatuhnya korban serupa.
Sementara itu, doa dan dukungan terus mengalir dari masyarakat sekitar. Sejumlah warga setempat ikut membantu dengan menyalurkan makanan dan kebutuhan dasar bagi tim penyelamat serta keluarga korban.
Pencarian terhadap puluhan korban yang masih tertimbun material terus dilanjutkan, dengan harapan masih ada yang bisa diselamatkan.